Selasa 17 May 2016 17:56 WIB

Ahok Minta Kelompok Ekstrem 'Kiri' dan 'Kanan' Ditangkap

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Bayu Hermawan
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Foto: Republika/Yasin Habibi
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menegaskan tak boleh ada ideologi lain yang menggantikan Pancasila. Ia meminta setiap pihak yang berencana mengganti Pancasila harus ditangkap.

Ahok berharap kelompok yang menganut aliran ekstrem 'kiri' atau komunis harus ditangkap. Tak hanya itu, ia menilai kelompok ekstrem 'kanan' atau berpaham radikal berdasarkan agama patut pula dipenjarakan.

"Komunis kan ekstrim kiri. Ekstrim kanan bahaya juga enggak menurut kamu? Teriak-teriak mau ganti Pancasila, tangkap itu harusnya," katanya di Balai Kota, Selasa (17/5).

Permintaan Ahok itu sekaligus mengomentari munculmya simbol-simbol komunis. Namun ia menyebut keberadaan simbol komunis seharusnya bukan sesuatu yang patut dipermasalahkan. Sebab menurutnya yang menjadi masalah bukan simbolnya, melainkan ideologinya.

"Kalau dia sebarkan memaksa, mengganti ideologi ya ditangkap dong. Kalau cuma sekadar itu (simbol) kan sekarang kita menerapkan demokrasi, jadi kan bebas. Yang penting kamu ngumpul enggak bertujuan ganti ideologi," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement