Selasa 17 May 2016 18:02 WIB

33 Titik Api Terpantau di Riau

Titik Api (ilustrasi)
Foto: Istimewa
Titik Api (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Pekanbaru mendeteksi ada 33 titik panas yang mengindikasikan kebakaran lahan dan hutan di Provinsi Riau, Selasa (17/5).

"Seluruh titik panas yang terpantau satelit Terra dan Aqua pada pukul 16.00 WIB tersebar di enam kabupaten di Riau," kata Kepala BMKG Pekanbaru Sugarin, di Pekanbaru. Keenam kabupaten yang terpantau titik panas di antaranya Siak 18 titik, Pelalawan 7 titik, Rokan Hilir, Rokan Hulu, Kampar, dan Indragiri Hilir masing-masing dua titik.

Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Pekanbaru, Slamet Riyadi kepada Antara menjelaskan melonjaknya keberadaan titik panas tersebut diakibatkan cuaca yang cukup panas beberapa waktu terakhir serta minimnya curah hujan di wilayah tersebut. Pada pekan kedua Mei 2016 sejumlah wilayah di Riau minim curah hujan.

"Prediksi kita pada Juni mendatang wilayah Riau akan kembali memasuki musim kemarau. Meskipun ada fenomena La Nina, cuaca akan tetap panas namun tetap ada curah hujan," kata dia menjelaskan.

Dia menjelaskan sebaran titik panas terbanyak yang berada di Siak tersebar di Kecamatan Sungai Apit. Sementara itu, Slamet mengatakan dari seluruh titik panas yang terpantau tersebut, empat di antaranya dipastikan sebagai titik api atau mengindikasikan adanya kebakaran lahan dan hutan dengan tingkat kepercayaan diatas 80 persen.

"Seluruh titik api itu terpantau di Kecamatan Sungai Apit," jelasnya.

Guna mencegah terjadinya bencana kebakaran saat memasuki musim kemarau, pemerintah setempat bersama dengan jajaran TNI-Polri telah membangun ribuan sekat kanal. Sekat kanal tersebut dibangun untuk tetap menjaga kelembaban gambut agar tidak mudah terbakar. Selain itu, Badan Restorasi Gambut juga bertekad membangun sumur bor sebagai sumber air saat kemarau tiba.

Sementara itu, guna memaksimalkan penanggulangan, Satgas Udara Karlahut Riau saat ini menyediakan dua unit helikopter jenis MI-8 guna menanggulangi kebakaran lahan dengan cara pengeboman air di wilayah tersebut. Kepala BPBD Riau, Edwar Sanger mengatakan helikopter yang diterbangkan langsung oleh pilot asal Rusia itu akan berada di Riau hingga Juni 2016 mendatang. Ia berharap sinergitas yang baik setiap bidang yang tergabung dalam Satgas Karlahut dapat mencegah terulangnya kebakaran yang terjadi seperti tahun-tahun sebelumnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement