REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Desakan reformasi di tubuh PSSI terus berlanjut. Kelompok pemilik suara yang biasa disebut Kelompok 85 mengancam bakal mengeluarkan mosi tidak percaya kepada PSSI jika keinginan untuk menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) itu gagal dilaksanakan.
"Tuntutan kami itu KLB. Tapi PSSI kenapa memilih menggelar Kongres Tahunan. Ini seperti membicarakan A tapi mereka (PSSI) membahas B," kata Budiman Dalimunthe, sekretaris Kelompok 85, saat dihubungi wartawan di Jakarta, Selasa (17/5).
Budiman menegaskan pihaknya sangat berharap PSSI bersedia menggelar KLB, bukan Kongres Tahunan yang dijadwalkan di Balikpapan, Kalimantan Timur, pada bulan depan. Ia mengklaim persyaratan untuk menggelar KLB itu sesungguhnya sudah terpenuhi.
"Syarat untuk KLB sudah kami penuhi semuanya. Kami akan siapkan mossi tidak percaya jika KLB tetap dipersulit," ancamnya.
Budiman menyatakan saat ini jumlah voters yang mendesak untuk digulirkannya KLB semakin bertambah banyak. Semula, kata dia, tercatat hanya 85 klub dan asosiasi provinsi (asprov) yang sudah menandatangani kesepakatan dilakukannya KLB. Kesepakatan itu, kata dia, sudah dilayangkan kepada pengurusan PSSI.
Tapi, sampai Selasa (17/5), jumlah klub dan asprov pendukung KLB, sudah berjumlah menjadi 92. Sebanyak 92 klub dan asprov tersebut, kata dia, tentunya lebih dari dua per tiga dari 107 pemilik suara total di PSSI yang berhak mengajukan KLB.
Adapun Kongres Tahunan PSSI, sudah resmi diagendakan pada 1 Juni mendatang. Direktur Hukum PSSI, Aristo Pangaribuan, pekan lalu pernah menyampaikan, dalam kongres biasa tersebut, PSSI tak bakal membahas tentang KLB.