REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Awi Setiyono mengatakan meninggalnya Muhammad Fahreza (16) masih simpang siur. Hal tersebut karena setelah dilakukan penelusuran ternyata korban mengaku di rumah sakit karena kecelakaan.
"Jadi faktanya yang kita dapatkan, yang pertama kita sudah mengambil rekaman video di gedung dua yang merekam kejadian terakhir saat korban lemas dan terjatuh di TKP," kata Awi di Jakarta, Selasa (17/5).
Awi mengatakan lewat rekaman CCTV tersebut memang terlihat korban lemas dan terjatuh. Namun di sana tidak terlihat adanya kerusuhan dalam rekaman CCTV.
Kemudian Tim Biddokes PMJ telah melacak ketika korban dikirim saat menjalani perawatan sebelum meninggal. Setelah didalami ternyata fakta menunjukkan korban yang dirawat di RS Cilandak tercatat karena mengalami kecelakaan.
"Jadi ditanya oleh dokter bahwasanya yang bersangkutan ini sudah 12 jam sebelumnya mengalami pusing karena kecelakaan naik sepeda motor dengan kecepatan 60-90/km, kemudian di depan ada mobil berhenti dan almarhum terlempar," kata Awi.
Baca juga: Kapolri Instruksikan Polda Metro Usut Tewasnya Suporter Persija
Kemudian korban sempat tidak sadarkan diri saat dibawa ke rumah sakit. Namun kepolisian yang meminta keterangan keluarga korban memang benar ada masalah kerusuhan di Stadiun Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (13/5) malam, saat Persija vs Persela Lamongan.
"Namun setelah kita temukan fakta-fakta tersebut kita sampaikan ke keluarga korban kita tanyakan ini yang betul ada masalah kerusuhan di GBK ada pemukulan oleh polisi namun mengapa di RS Cilandak ada keterangan demikian," kata Awi.
Awi mengatakan setelah mendapatkan keterangan dari kakak korban bahwa keterangan kecelakaan tersebut dibuat dengan maksud ingin mendapatkan asuransi Jasaraharja. Namun karena prosesnya harus melalui laporan kepolisian, akhirnya keluarga almarhum tidak jadi membuatnya.
Kemudian Awi menegaskan kecelakaan motor tersebut adalah kebohongan agar korban dapat asuransi. Hal tersebut adalah keterangan Awi yang didapat dari keluarga korban kemudian. "CCTV kelihatan dia (korban) sempoyongan sampai terjatuh di dekat pintu dua itu. Di CCTV itu juga tak terlihat kerusuhannya," katanya.
Dengan adanya temuan baru tersebut Tim dari Divpropam PMJ dan Polres Jakarta Selatan, segera melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait dengan meninggalnya suporter Persija. Salah satunya adalah dengan memeriksa CCTV lainnya.