Selasa 17 May 2016 21:22 WIB

Pakde Karwo: Jatim Siap Jadi Pilot Project Bela Negara

Rep: Binti Sholikah/ Red: Bayu Hermawan
Gubernur Jawa Timur Soekarwo yang akrab dipanggil Pakde Karwo.
Foto: seputarmanusia.wordpress.com
Gubernur Jawa Timur Soekarwo yang akrab dipanggil Pakde Karwo.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur, Soekarwo menyatakan Provinsi Jawa Timur (Jatim) siap menjadi pilot project (provinsi percontohan) bela negara yang digagas oleh pemerintah pusat melalui Nawacita Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla.

Hal tersebut disampaikan dihadapan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla saat memimpin Apel Bela Negara yang bertajuk "Tekad Bela Negara dengan Karya dan Revolusi Mental" 2016 di Stadion Letjen H Sudirman, Kabupaten Bojonegoro, Selasa (17/5).

Pakde Karwo, sapaan akrab Gubernur Jatim, menjelaskan banyak faktor dan alasan Jatim siap menjadi provinsi bela negara. Faktor pertama, dari 38 kabupaten/kota di Jatim, sebanyak 21 kabupaten/kota dan 6 perusahaan swasta dan negeri, semuanya melaksanakan program bela negara.

Menurutnya, hal itu menjadi salah satu faktor penting menjadikan Jatim sebagai percontohan bela negara di Indonesia.  Pakde Karwo menambahkan, Pempov Jatim bekerja sama dengan Kodam V Brawijaya di Malang melaksanakan program bela negara ini.

"Karena banyaknya daerah dan perusahaan yang siap untuk mengikuti program bela negara di Jatim, maka kami mengusulkan kepada Bapak Wapres dan Menteri Pertahanan dan Keamanan RI agar Jatim dapat memperluas area kegiatan bela negara. Selain itu, kami juga bisa dijadikan pilot project program bela negara ini," jelasnya.

Pakde Karwo juga memastikan, masyarakat Jatim berkomitmen dalam menjaga Ideologi bangsa yakni Pancasila. Selain itu, masyarakat Jatim juga bertekad konstitusi negara Indonesia adalah UUD 1945. 

Sementara itu, Wakil Presiden RI Jusuf Kalla mengatakan, bela negara tidak dimaknai serta merta dalam berperang melawan penjajah menggunakan senjata. Namun, makna secara luas bela negara ini menjadikan masyarakat Indonesia lebih siap untuk memperkuat bangsa dari semua elemen penting.

Menurutnya, bela negara adalah cara untuk memperkuat bangsa dari segala hal-hal yang sangat penting bagi kemajuan bangsa. Suatu negara akan dilihat oleh negara lain apabila negara tersebut kuat serta dihargai oleh negara lain.

"Bela negara adalah bentuk tekad dan ikrar bersama untuk membangun kemajuan bangsa ini secara baik dan posiif melalui tindakan nyata. Tentunya kita harus mempersiapan mental kita seperti kejujuran dan tindakan serta prilaku positif lainnya," jelasnya.

Pada kesempatan itu, Bupati Bojonegoro Suyoto menambahkan, kegiatan bela negara mengajak semua elemen masyarakat untuk saling terlibat dan bekerja sama membangun bangsa. Semua berkumpul mulai dari pekerja, petani hingga pengusaha siap untuk memajukan Indonesia dan jadi bela negara.

Kang Yoto, sapaan akrabnya, menjelaskan, dahulu Bojonegoro merupakan daerah tertinggal dan miskin. Bahkan, dari sisi geografis Bojonegoro tidak cukup beruntung. Meskipun tidak hujan namun Bojonegoro terkena banjir yang disebabkan kiriman air dari daerah seberang.

Akan tetapi, karena komitmen dan kerja keras hingga kepedulian masyarakatnya kini Bojonegoro menjadi salah satu daerah subur yang mampu mengasillkan gabah sebesar 907.000 ton per tahun.

"Maka, melalui Bela Negara ini kami bersama masyarakat Bojonegoro siap membangun Indonesia melalui kerja keras. Kami juga percaya, kalau Bojonegoro hebat maka Indonesia akan lebih hebat pula," ungkapnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement