Rabu 18 May 2016 07:36 WIB

Lanud Pekanbaru Tegaskan Tembak Jatuh Drone Tanpa Izin

Drone
Foto: EPA
Drone

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Dinas Perhubungan Provinsi Riau mengusulkan peraturan khusus tentang penggunaan pesawat tanpa awak atau "drone" yang dinilai makin meresahkan karena membahayakan aktivitas penerbangan sipil dan militer di Kota Pekanbaru.

"Pesawat tanpa awak atau drone teknologinya makin canggih, bahkan sudah ada yang menggunakan kacamata khusus sebagai monitornya. Dengan adanya laporan penggunaannya yang sudah mengganggu aktivitas penerbangan, sudah saatnya ada aturan khusus paling tidak di tingkat Pemerintah Kota Pekanbaru," kata Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Riau Rahmat Rahim di Pekanbaru, Selasa.

Ia mengatakan beberapa waktu lalu mendapat laporan bahwa aktivitas sebuah "drone" terdeteksi di atas kawasan Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru.

Akibatnya, penerbangan pesawat komersial sempat terganggu karena kondisi dinilai membahayakan untuk dilakukan pendaratan pesawat maupun lepas landas. "Jangan sampai teknologi disalahgunakan, apalagi sampai membahayakan nyawa penumpang pesawat," katanya.

Kadis Ops Pangkalan Udara (Lanud) Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Kolonel Yani Amirullah mengatakan pihaknya akan mengambil tindakan tegas dengan langsung menembak jatuh apabila kembali ditemukan "drone" yang terbang tanpa izin otoritas keamanan penerbangan disekitar Bandara Pekanbaru dan Lanud Roesmin Nurjadin.

"Kami terpaksa mengambil tindakan tegas jika tidak dipatuhi. Yakni dengan menembak drone itu karena kita harus keselamatan penerbangan prioritas kami," tegasnya.

Imbauan itu disampaikan Kolonel Pnb Yani setelah pada Selasa malam (9/5) ditemukan sejumlah "drone" terbang di wilayah selatan area Lanud Roesmin Nurjadin dan Bandara Pekanbaru.

Menurut dia, pihaknya sempat melakukan pengejaran namun tidak ditemukan siapa pemilik pesawat tanpa awak itu.

Ia menjelaskan kasus tersebut bukanlah yang pertama kali terjadi. Sebelumnya, pihaknya mendapat informasi dari otoritas Bandara Sultan Syarif Kasim II (SSK II) Pekanbaru akan adanya "drone" yang diterbangkan di seputaran Purna MTQ, Jalan Jenderal Sudirman Pekanbaru. Jarak antara Purna MTQ dengan Bandara SSK II hanya sekitar dua kilometer.

Menurut dia, seluruh wilayah sekitar Bandara dan Lanud RSN merupakan area yang rawan untuk bermain "drone", karena selain mengancam keselamatan penerbangan komersial, juga ada latihan rutin pesawat tempur serta operasi pengeboman air yang dilakukan helikopter setiap hari.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement