Rabu 18 May 2016 10:58 WIB

Wali Kota Minta Umat Islam Manfaatkan Momentum Ramadhan

Ilustrasi Ramadhan
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Ilustrasi Ramadhan

REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Wali Kota Palu Hidayat mengimbau seluruh umat Muslim di kota itu untuk memanfaatkan dengan baik momentum bulan Ramadhan untuk meningkatkan iman dan taqwa.

Wali Kota Hidayat mengatakan di Palu, Rabu (17/5), Ramadhan adalah salah satu bulan yang diistimewakan oleh Allah, untuk melaksanakan ibadah, shalat, zikir, puasa dan amal-amal kebaikan lainnya."Selaku pemerintah tentu kami berharap umat Islam di Kota Palu dapat memanfaatkan momen ramadhan sebaik mungkin untuk mengasah keimanan dan ketaqwaan," katanya.

Ia berharap masyarakat khususnya umat Islam melatih diri di bulan ramadhan untuk menahan amarah, membiasakan diri untuk tidak membenci, iri dan dengki, agar silaturahim antarsesama manusia dan kerukunan antarumat beragama terjalin dengan baik.

Hidayat juga meminta orang-orang tua agar melatih anaknya untuk berpuasa, mengaji dan mengerjakan amal kebaikan di bulan ramadhan, agar terbiasa dan terbentuk pribadi yang baik yang berlandaskan nilai-nilai Islam.

Dia mengaku bahwa era modernisasi yang ditandai dengan kemajuan komunikasi dan perkembangan teknologi elektronika, memberikan dampak terhadap perubahan perilaku dan mental anak, remaja bahkan orang dewasa.Bahkan, sebut dia, tidak sedikit orang yang salah dalam memanfaatkan media komunikasi dan kecanggian elektronik, terjerumus ke hal-hal negatif yang membuat sulit dirinya sendiri.

"Nah, ini yang menjadi problem kita yaitu hampir hilangnya nilai-nilai adab atau akhlak di masyarakat, dikarenakan terpengaruh oleh perkembangan zaman. Olehnya perlu ada pembinaan yang dimulai dari rumah tangga," ujarnya.

Ajakan kepada masyarakat untuk memanfaatkan momen ramadhan juga dilontarkan oleh Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Palu, Munif M. Godal yng menyebut bahwa ramadhan dapat dijadikan momen instrospeksi pribadi agar menjadi lebih baik.

"Momen ini harus dimanfaatkan dengan baik, yaitu mengintrospeksi diri jika di tahun tahun kemarin banyak kekurangan dan kesalahan dalam kehidupan sosial yang dilakukan, maka lewat ramadhan dapat berubah agar ke depan lebih baik,"sebutnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement