REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kematian musisi legendaris Deddy Dores mengagetkan banyak pihak. Pasalnya Deddy selama ini tidak pernah menunjukkan gejala sakit yang parah.
Terlebih lagi sekitar sejam lebih sebelum meninggal, Deddy baru saja mendarat dari Singapura.
Saat tiba di Bandara Internasional, Soekarno Hatta, ia merasa kecapekan dan tidak sehat. Deddy pun meminta sopir taksi mengantarnya ke rumah sakit di kawasan Kelapa Gading.
Namun ia tak menemukan dokter untuk menanganinya. Akhirnya Deddy dibawa ke Rumah Sakit Premier Bintaro, Tangerang untuk penanganan lebih lanjut. Sayangnya, nyawanya tidak tertolong.
"Kejadiannya cepat. Tiba di bandara sekitar pukul 22.00, lalu pukul 11.12 (malam) dinyatakan meninggal," kata adik almarhum, Yoni Dores saat teleconference bersama awak media, Rabu (18/5).
Deddy wafat di usia 65 tahun, meninggalkan enam orang anak dari tiga istri, dan empat cucu. Saat ini almarhum sudah dimakamkan di Desa Cijeler, Kecamatan Situraja, Sumedang Jawa Barat. Tempat itu dipilih sebagai persemayaman almarhum karena merupakan makam milik keluarga.
Yoni mengatakan selama ini Deddy tidak menunjukkan tanda-tanda sakit yang mengkhawatirkan. Dia berharap semoga kakak tercintanya tersebut diterima di sisi Allah SWT.
Yoni pun mengatakan apabila Deddy ada salah terhadap pihak-pihak tertentu, mohon dimaafkan. "Semoga Kang Deddy bisa tenang," ujarnya.