Rabu 18 May 2016 18:18 WIB

Disnak Sukabumi Masih Waspadai Penyebaran Flu Burung

Rep: Riga Iman/ Red: Winda Destiana Putri
Ilustrasi flu burung.
Foto: Republika/Mardiah
Ilustrasi flu burung.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Dinas Peternakan (Disnak) Kabupaten Sukabumi masih mewaspadai penyebaran penyakit flu burung pada unggas. Pasalnya, potensi untuk penyebaran penyakit tersebut masih ada.

Sebelumnya, di awal 2016 lalu kasus flu burung di Kabupaten Sukabumi melanda empat kecamatan. Ke empat kecamatan itu yakni Tegalbuleud, Sagaranten, Cikidang, dan Kabandungan.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Veteriner, Disnak Kabupaten Sukabumi Winda Sri Rahayu mengatakan, kasus flu burung saat ini sudah bisa ditangani dengan baik.

"Faktanya sejak Maret hingga Mei sudah tidak ditemukan kasus baru," ujar dia kepada wartawan Rabu (18/5).

Namun kata Winda, masyarakat harus tetap mewaspadai potensi penyebaran flu burung pada unggas. Kondisi ini dikarenakan kondisi cuaca yang berpengaruh besar pada perkembangan penyakit.

Kepala Disnak Kabupaten Sukabumi Iwan Karmawan menambahkan, saat ini kasus yang dilaporkan ke Disnak adalah penyakit tetelo atau ND. Penyebabnya karena faktor musim hujan yang berpengaruh pada perkembangan penyakit.

"Ke depan, Disnak akan menggalakkan upaya restrukturisasi perunggasan," ujar Iwan.

Terutama, dalam penataaan peternak atau warga yang memelihara unggas di dekat permukiman warga. Misalnya warga dilarang memelihara unggas sekitar 100 meter dari rumah.

Saat ini, diperkirakan masih ada sejumlah warga yang mengabaikan hal tersebut. Oleh karena itu, lanjut Iwan, Disnak akan melakukan penataan secara bertahap.

Caranya bisa dengan mengganti hewan ternak dari unggas ke ternak kambing ataupun kelinci. Langkah lainnya, ungkap Iwan, yakni dengan berencana membentuk kampung ternak unggas.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement