REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Dinas Peternakan (Disnak) Kabupaten Sukabumi masih mewaspadai penyebaran penyakit flu burung pada unggas. Pasalnya, potensi untuk penyebaran penyakit tersebut masih ada.
Sebelumnya, di awal 2016 lalu kasus flu burung di Kabupaten Sukabumi melanda empat kecamatan. Ke empat kecamatan itu yakni Tegalbuleud, Sagaranten, Cikidang, dan Kabandungan.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Veteriner, Disnak Kabupaten Sukabumi Winda Sri Rahayu mengatakan, kasus flu burung saat ini sudah bisa ditangani dengan baik.
"Faktanya sejak Maret hingga Mei sudah tidak ditemukan kasus baru," ujar dia kepada wartawan Rabu (18/5).
Namun kata Winda, masyarakat harus tetap mewaspadai potensi penyebaran flu burung pada unggas. Kondisi ini dikarenakan kondisi cuaca yang berpengaruh besar pada perkembangan penyakit.
Kepala Disnak Kabupaten Sukabumi Iwan Karmawan menambahkan, saat ini kasus yang dilaporkan ke Disnak adalah penyakit tetelo atau ND. Penyebabnya karena faktor musim hujan yang berpengaruh pada perkembangan penyakit.
"Ke depan, Disnak akan menggalakkan upaya restrukturisasi perunggasan," ujar Iwan.
Terutama, dalam penataaan peternak atau warga yang memelihara unggas di dekat permukiman warga. Misalnya warga dilarang memelihara unggas sekitar 100 meter dari rumah.
Saat ini, diperkirakan masih ada sejumlah warga yang mengabaikan hal tersebut. Oleh karena itu, lanjut Iwan, Disnak akan melakukan penataan secara bertahap.
Caranya bisa dengan mengganti hewan ternak dari unggas ke ternak kambing ataupun kelinci. Langkah lainnya, ungkap Iwan, yakni dengan berencana membentuk kampung ternak unggas.