REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Seluruh korban tewas akibat banjir bandang di lokasi air terjun Dua Warna di Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deliserdang, berhasil diidentifikasi oleh tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Sumatera Utara.
Kabid Humas Polda Sumut AKBP Rina Sari Ginting di Medan, Rabu malam, mengatakan ke-16 korban adalah seorang pemandu, seorang pekerja, 12 mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Flora, dan dua mahasiswa Universitas Muhammadiyah Suamtera Utara (UMSU).
Korban yang merupakan pemandu diketahui bernama Muhammad Riyanto Fandy (26) yang beralamat di Jalan Pelajar Timur, Kecamatan Medan Kota.
Korban yang merupakan pekerja di salah satu pusat perbelanjaan adalah Muchlis Alaudin (22) yang merupakan penduduk Kelurahan Paling Manan, Kecamatan Hamparan Perak, Deliserdang.
Sedangkan dua mahasiswa UMSU diketahui bernama Muhammad Iqbal (21) penduduk Jalan Matahari, Kecamatan Medan Helvetia da, Siti Nuraidi (21) penduduk Desa Meranti, Kabupaten Asahan.
Adapun 12 mahasiswa Stikes Flora adalah M Gusti Dwi Prasetyo (21) penduduk Jalan Kemuning V, Kecamatan Medan Helvetia, Rizky Ayu Zahra Nasution (18) penduduk Desa Sigalapung, Kecamatan Kutaraja, Kabupaten Padang awas, dan Dwi Hastuti Ningsih (20) penduduk Jalan Teladan, Kecamatan Medan Kota.
Kemudian, Rafki (22) penduduk Kampung Bukit Pasir, Pangarayan, Kabupaten Rokan Hulu, Provinsi Riau, Melinda Gunung Sari Chaniago (23), penduduk Pasar Gunung Tua, Kecamatan Padang Bolak, Kabupaten Padang Lawas Utara, dan Ade Riana Sihombing (21) penduduk Kota Padang Sidimpuan.
Selanjutnya, Gustinatis Dyah Pratiwi (18) penduduk Desa Kedung Salam, Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, Wazzah Hajirah (20) penduduk Desa Bandar Selamat, Kecamatan Aek Kuo, Kabupaten Labuhan Batu Utara, dan Zulhamdi Sakti Wibisana (22) penduduk Jalan Matahari IV, Kecamatan Medan Helvetia.
Sedangkan tiga korban lain adalah Ningsi Trivilia (20) penduduk Kerinci, Provinsi Jambi, Ahmad Alhakim Lubis (21) penduduk Jalan Merpati Medan, dan Rzky Juliani (20) penduduk Huta Bargot Nauli, Kabupaten Mandailing Natal.
Seluruh jenazah korban diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan di lokasi yang ditentukan keluarga. Sebelumnya, Kabid Dokkes Polda Sumut Kombes Pol Setyo Purwanto mengatakan, pihaknya menyiapkan ambulan untuk mengantarkan seluruh jenazah ke kediaman keluarganya.
Untuk korban yang bertempat tinggal di Kota Medan dan sekitarnya akan dibawa dengan ambulan milik Palang Merah Indoensia (PMI). Sedangkan jenazah yang keluarganya berada di luar Kota Medan, akan dibawa dengan ambulan miliki Dinas Kesehatan Sumut.