REPUBLIKA.CO.ID, TONALA -- Ratusan anak-anak, perempuan dan laki-laki yang telah tinggal di penampungan rehabilitasi narkoba di barat Meksiko diselamatkan dalam operasi polisi pada Selasa (17/5) malam. Kondisi pusat rehabilitasi tersebut dinilai sangat tak manusiawi.
Dilansir laman CNN News, Kamis (19/5), polisi menemukan 271 orang di penampungan yang disebut "Spiritual Awakening, Alcoholics and Drug Addicts of the West", di kota Tonala, negara bagian Jalisco. Para korban itu diduga hidup dalam kondisi yang digambarkan pihak berwenang sangat tak manusiawi. Polisi menemukan 69 perempuan, 91 laki-laki dan 112 anak di bawah umur berdesakan dalam fasilitas.
"Kami masih dalam proses menyelesaikan operasi. Kami menemukan kondisi berdesak-desakan yang sangat serius. Kami juga menemukan bahwa orang diberi makan dengan cara tak manusiawi dan tidak pantas," kata Jaksa Jalisco, Jesús Eduardo Almaguer, dalam sebuah pernyataan.
Almaquer mengatakan, kantornya mendapat laporan dari seorang perempuan yang mengaku dipukul dan tak bisa meninggalkan tempat itu sebelum membayar 1.500 peso. Kejadian terjadi saat wanita tersebut sedang mengunjungi salah satu pasien pusat rehabilitasi itu.
Dari gambar yang dirilis kantor Jaksa Jalisco menunjukkan sebuah ruangan dengan ember yang nampaknya dipenuhi sayuran rebus di lantai. Gambar lain menunjukkan kamar penuh sesak dengan beberapa tempat tidur besi yang tampaknya seperti asrama.
Kantor pengacara negara mengatakan 18 anak di bawah umur yang diselamatkan menunjukkan tanda-tanda mengalami penganiayaan. Sekitar 13 di antaranya dipukuli dan disundut dengan rokok.