Kamis 19 May 2016 16:23 WIB

Pemprov DKI Bangun 50 Ribu Unit Rusun

Red: Taufik Rachman
Warga Pasar Ikan, Luar Batang, Jakarta Utara memindahkan barang-barangnya di Rusunawa Rawa Bebek, Cakung, Jakarta Timur, Ahad (10/4). (Republika/Yasin Habibi)
Warga Pasar Ikan, Luar Batang, Jakarta Utara memindahkan barang-barangnya di Rusunawa Rawa Bebek, Cakung, Jakarta Timur, Ahad (10/4). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta saat ini sedang mempersiapkan 50 ribu unit rumah susun untuk warga yang wilayahnya direlokasi di bantaran Sungai Ciliwung.

"Tahun depan mulai, kami sediakan Rp8 triliun untuk bangun 50 ribu unit dan tahun ini mulai kita bangun 20 ribu unit," kata Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang akrab dipanggil Ahok di Jakarta, Kamis.

Penyediaan rusun tersebut terutama untuk warga yang tinggal di bantaran Sungai Ciliwung. Dan akan dilakukan normalisasi di kawasan tersebut.

Menurutnya sebagian besar warga bersedia dilakukan relokasi apabila Pemprov DKI Jakarta sudah mempersiapkan hunian baru untuk warga yakni rusun.

"Masalahnya mereka ada KTP Jakarta tapi masih sewa. Kalau yang itu, kita minta dia sewa di luar dulu. Nanti 2018 dia masuk ke rusun, karena target kami sebelum 2018," kata Ahok.

Dijelaskannya proses normalisasi Sungai Ciliwung terkendala adanya penolakan warga untuk direlokasi. Semula ditargetkan normalisasi rampung pada tahun ini. Namun sampai saat ini, relokasi warga di Bukit Duri belum berjalan

Pemprov DKI Jakarta dan Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) sedang melaksanakan proyek normalisasi sungai sepanjang 19 kilometer itu. Sebagian wilayah sudah ada yang dipasang dinding turap, salah satunya di Kebon Baru.

Relokasi warga ini, bertujuan untuk menormalisasi sungai, yang lebarnya sudah berkurang dari sebelumnya 50 meter hanya tersisa 5-10 meter saja.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement