Kamis 19 May 2016 18:10 WIB

Pesawat Militer AS Bersitegang dengan Jet Tempur Cina

 Pesawat patroli maritim jenis EP-3 milik Angkatan Laut AS yang dikabarkan dicegat jet tempur Cina.
Foto: EPA
Pesawat patroli maritim jenis EP-3 milik Angkatan Laut AS yang dikabarkan dicegat jet tempur Cina.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pentagon melaporkan aksi membahayakan yang dilakukan oleh dua jet tempur milik Cina pada Rabu (18/5). Jet tersebut mencegat sebuah pesawat militer Amerika Serikat di Laut Cina Selatan sehari sebelumnya.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Hong Lei, menyangkal pernyataan AS. Ia mengatakan tuduhan itu tidak benar. Menurut dia, pesawat AS yang melakukan pengintaian di dekat pulau provinsi Hainan.

"Ini harus ditunjukkan bahwa pesawat AS sering melakukan pengintaian di perairan pantai Cina," kata Hong kepada reporter dalam keterangan pers rutin, Kamis (19/5). Hal ini, tambahnya sangat membahayakan keamanan maritim Cina.

Ia meminta AS segera menghentikan pengintaian jarak dekat itu untuk menghindari insiden seperti yang terjadi pada Selasa. Hong menambahkan, aksi pencegatannya itu dilakukan sesuai standar profesional dan keamanan.

"Mereka menjaga perilaku aman dan tidak terkait dengan segala aksi membahayakan," tambah Hong. Kementerian Pertahanan Cina mengatakan sedang mempelajari laporan terkait insiden itu.

Baca juga, Bahas Laut Cina Selatan, Cina Marah dengan Negara Maju.

AS mengatakan, insiden terjadi di wilayah udara internasional saat AS melakukan patroli rutin. Namun, AS tidak menyebut lokasi tepatnya. Kementerian Pertahanan mengatakan jalur diplomatik ditempuh untuk meninjau permasalahan itu. Kedutaan Cina di Washington belum mau berkomentar.

Insiden Selasa tersebut menambah tegang hubungan kedua negara di wilayah perairan. AS berkeras tidak melanggar peraturan internasional, sementara Cina menuduh AS menantang kedaulatannya.

Washington mengatakan, Beijing memiliterisasi Laut Cina Selatan dengan membangun pulau buatan dan menjadikannya basis militer. Sebagai balasan, Beijing terus mengkritik peningkatan patroli angkatan laut juga latihan AS di Asia. Insiden pada Selasa terjadi sepekan setelah Cina mengerahkan sejumlah jet tempur di pulau buatan. Beberapa waktu sebelumnya, kapal Angkatan Laut AS berlayar ke dekat pulau yang diklaim Cina.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement