REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Mal Gandaria City, Martin Marpaung memastikan biaya perawatan korban ledakan ditanggung pihaknya.
Martin menuturkan, korban ledakan langsung dilarikan ke rumah sakit untuk menjalani perawatan. Kemudian, pengelola mal menghubungi polisi untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut terkait penyebab ledakan tersebut.
"Biaya korban tentu ditanggung, tiga karyawan kita tanggung penuh oleh kami, sisanya ditanggung oleh kontraktor," kata Martin, Kamis (19/5).
Menurut dia, ledakan tersebut berasal dari toko kosong yang sedang dilakukan pengerjaan. Toko tersebut berada tak jauh dari Restoran Korea Cupbob.
"Di dalam toko kosong itu ada pipa gas yang belum diketahui tukang- tukang yang disana melakukan apa," ujarnya.
Martin mengaku, Mal Gandaria City mempunyai Standard Operating Procedures (SOP) yang paling baik dalam melaksanakan tugasnya. Namun, lkta dia, tentu dengan adanya kejadian tersebut pihaknya harus terbuka untuk memperbaiki. "Nah ini akan kita tunggu. Siapa tahu ada unsur kelalaian di sini kan dari pekerja," ujarnya.
Ledakan tersebut mengakibat 13 korban mengalami luka-luka dan harus menjalani perawatan di RSP Pertamina, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. "Kerugian pasti ada cuma belum tahu. Kami belum sempat sampai ke sana," kata Martin.
(Baca Juga: Polisi Pastikan Ledakan di Gandaria City Akibat Kebakaran)