Kamis 19 May 2016 19:10 WIB

Tiga Penumpang Egypt Air adalah Polisi Udara

Rep: Puti Almas/ Red: Ani Nursalikah
Pegawai di konter Egypt Air di Bandara Charles de Gaulle, Paris, Kamis, 19 Mei 2016.
Foto: AP Photo/Michel Euler
Pegawai di konter Egypt Air di Bandara Charles de Gaulle, Paris, Kamis, 19 Mei 2016.

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Sebanyak tiga polisi udara diketahui berada di antara 66 orang dalam pesawat Egypt Air yang hilang dari radar, Kamis (19/5). Pesawat dengan nomor penerbangan MS804 itu tak terlihat di radar saat terbang dari Prancis menuju Mesir.

Menurut Kepala Transportasi Prancis Alain Vidalies banyak petugas keamanan yang ditempatkan di dalam penerbangan. Pesawat Egypt air yang dilaporkan hilang di sekitar Laut Mediterania itu diketahui tidak mengangkut barang-barang penting apa pun.

Baca: Prancis Kerahkan Pesawat dan Kapal Cari Egypt Air

Selain itu, salah satu investigator Badan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB), badan independen Amerika Serikat (AS) yang bertanggung jawab atas kecelakaan transportasi publik, Greg Feith menuturkan Mesir sedang berupaya meningkatkan keamanan. Karena itu, petugas keamanan sering kali ditempatkan di area publik, termasuk alat transportasi.

"Satu-satunya alasan mengapa petugas keamanan berada dalam pesawat seperti di AS adalah untuk memastikan keamanan jika alat transportasi tersebut membawa semacam tahanan atau seseorang yang penting," ujar Greg, dilansir NBC, Kamis (19/5).

Pengawasan ketat pada penerbangan Mesir telah dilakukan sejak terjadinya kecelakaan pesawat Metro Jet Rusia dari Bandar Udara Sharm el-Sheikh setelah lepas landas. Kejadian yang berlangsung pada 31 Oktober lalu tersebut menewaskan 224 orang di dalamnya.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement