REPUBLIKA.CO.ID, PATI -- Dua ribu petani dari lereng pegunungan Kendeng utara bakal melakukan aksi long march sejauh 20 kilometer pada Jumat (20/5). Aksi bertema Ngerukebi Bumi Mina Tani ini dilakukan sebagai sikap menolak rencana pendirian pabrik dan pertambangan yang akan dilakukan oleh PT Sahabat Mulia Sakti (SMS), sebagai anak perusahaan dari PT Indocement Tunggal Prakarsa.
Aksi long march ini atas prakarsa Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng (JM-PPK) sebagai panggilan moral melestarikan lingkuran dari kerusakanan oleh industri pertambangan, pabrik semen.
Koordinator JM-PPK Gunretno mengatakan long march para petani mewakili suara masyarakat yang akan terkena dampak langsung dari industri pabrik semen tersebut. Long march ini juga sebagai pengingat gugatan izin lingkungan PT. SMS yang sedang dalam proses di Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PTTUN) Surabaya.
"Kami yang hidup sehari-hari di lokasi rencana pabrik semen tersebut meyakini bahwa dari sudut manapun pertimbangannya, sungguh tidak layak jika di Kecamatan Tambakromo dan Kayen didirikan pabrik semen," kata dia.
Gunretno menekankan, aksi ini dilakukan salah satunya demi tujuan kelestarian alam dan ekosistem Pegunungan Kendeng yang harus tetap terjaga. Di sisi lain lahan pertanian Pati berdasarkan BPS makin berkurang.
Artinya jika pertambangan dari pabrik semen ini jalan dan beroperasi. Menurutnya tidak ada upaya serius pemerintah mempertahankan lahan pertanian, tapi justru sengaja mematikan kehidupan petani.
''Kami keadilan dan ketukan palu dari majelis Hakim dapat membantu dan menyelamatkan kelestarian Pegunungan Kendeng dari ancaman bencana sosial, ekonomi dan ekologis. Aksi long march ini sendiri akan berakhir di Alun-alun Kabupaten Pati, Jawa Tengah,'' jelasnya.