Kamis 19 May 2016 22:11 WIB

Oknum Pejabat Selingkuh, Bupati Dedi Keluarkan Ancaman

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Bilal Ramadhan
Oknum PNS (ilustrasi)
Foto: radarnusantara.com
Oknum PNS (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Kabupaten Purwakarta, dibuat geger dengan kasus dugaan asusila yang melibatkan oknum pejabat eselon III dengan guru honorer. Kasus ini, telah mencoreng dunia pendidikan. Pasalnya, pejabat tersebut sebelumnya merupakan Kepala UPTD Pendidikan.

Menyikapi kasus ini, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, langsung memberikan sanksi tegas kepada oknum tersebut. Yakni, mencopot jabatannya dari kepala UPTD pendidikan. Oknum tersebut, dipindahtugaskan ke Dinas  Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM.

"Selain itu, BKD sudah diinstruksikan supaya segera mengusut kasus ini. Sehingga, akan ada kejelasan sanksinya," ujar Dedi, kepada Republika.co.id, Kamis (19/5).

Menurutnya, kasus ini sangat mencoreng pemerintahan di bawah pimpinannya. Apalagi, dugaan asusila ini terkuak saat isteri sah oknum tersebut menggerebeg kediaman pasangan selingkuh suaminya, di Cluster Graha Marsela, Desa Maracang, Kecamatan Babakan Cikao.

Apalagi, pasangan selingkuhnya tersebut merupakan tenaga honorer (pengajar) di salah satu SDN di sekitaran Sadang. Saat ini, pasangan selingkuhannya itu telah dijatuhi sanksi. Yakni, dipecat. Serta, tidak bisa diangkat jadi PNS.

"Saat ini, yang sedang diproses adalah sanksi untuk oknum pejabat eselon III tersebut," ujarnya.

Kasus ini, sedang dibahas di kalangan dewan kehormatan pegawai yang terdiri dari unsur Badan Kepegawaian Daerah (BKD) dan unsur Inspektorat. Ada dua aspek yang jadi latar belakang dikeluarkannya sanksi nanti. Yaitu, aspek hukum dan aspek etika.

Secara etika, Dedi menilai oknum pejabat itu sudah melakukan pelanggaran. Makanya, yang bersangkutan sudah dipindahtugaskan. Pemindahtugasan itu, merupakan bentuk hukuman. Aspek yang kedua, yakni aspek hukum.

Sementara itu, oknum pejabat yang berinisial RS, mengaku, kalau dirinya sudah lama pisah ranjang dengan isteri sahnya tersebut. Karenanya, dia akan menikahi pasangan selingkuhannya itu. Selain itu, di Graha Marsela itu sebenarnya dia sedang memberikan les terhadap sembilan pelajar.

"Jadi, bukan berbuat tindak asusila," kelitnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement