REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Fraksi PKS DPR RI Jazuli Juwaini mengatakan, terdapat beberapa makna strategis yang muncul dalam pertemuan legislator PKS seluruh Indonesia di Yogyakarta.
"Pertama sebagai sarana membangun soliditas, menguatkan komitmen dan merapikan barisan. Karena Allah menyukai orang yang bekerja dengan rapi," ujarnya dalam siaran persnya, Kamis (19/5).
Merapikan barisan tersebut berarti mewujudkan kesatuan pemikiran, kesatuan langkah, hingga kesatuan sikap legistor PKS dari mulai pusat hingga ke daerah. "Tak ada pekerjaan berat, tak ada pekerjaan besar jika dilakukan dengan amal."
Dengan adanya kesatuan barisan ini, seluruh legislator PKS akan satu sikap untuk bekerja dan berjuang untuk umat. Sebab PKS juga lahir dari umat. Ia mencontohkan, saat PKS mulai masuk parlemen pada 2004, Fraksi PKS DPR RI telah menunjukkan komitmennya dalam memperjuangkan umat.
Di antaranya melalui adanya Undang-undang (UU) Perbankan Syariah, UU Peradilan Agama, UU Pornografi dan Pornoaksi, dan UU Jaminan Produk Halal. “Tidak hanya untuk umat, dalam pembelaan untuk rakyat, PKS satu-satunya fraksi yang menginisiasi RUU Kewirausahaan Nasional untuk mendorong tumbuhnya ekonomi kerakyatan. Sebab, kita juga harus jaga Nasionalisme Indonesia," kata Jazuli.
Kedua, jelas dia, pertemuan legislator PKS ini berperan penting untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas dari seluruh legislator PKS. Seperti air bah yang deras akan manfaat bila bertemu dengan waduk atau wadah yang luas pula, yaitu mengaliri sawah-sawah milik petani.
“Itu soal kapasitas. Sementara kualitas, itu ibarat tanggul yang kuat atau kokoh menampung air hingga bisa mengubah air bah di waduk jadi sumber listrik yang menerangi rakyat," jelasnya.
Baca juga, Fahri: Saya Kembali ke PKS.