Kamis 19 May 2016 23:36 WIB

Film Indonesia di Cannes Dinilai Membanggakan

Adegan di film Prenjak
Foto: KRJOGJA.com
Adegan di film Prenjak

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Budayawan Jaya Suprana mengapresiasi film pendek "Prenjak" karya sutradara muda Wregas Bhanuteja yang lolos ke Festival Film Cannes 2016 sekaligus mengajak media dan pemerintah untuk gencar mempromosikan prestasi tersebut.

"Itu layak dibanggakan, kita harus bangga dan harus dipublikasikan," kata Jaya ketika ditemui di Jakarta, Kamis (19/5).

Dia mengatakan bahwa kualitas seniman Tanah Air tidak selalu kalah dengan seniman dari luar negeri.

Namun, Jaya menilai bahwa media massa di Indonesia kurang "sombong" dengan prestasi anak bangsa yang ditunjukkan dengan minimnya pemberitaan mengenai capaian-capaian tersebut.

"Saya sering sedih, kalau ada seniman luar negeri datang ke Indonesia pemberitaan heboh. Seharusnya seniman Indonesia juga dipublikasikan, tapi kenyataannya pemberitaan masih kurang. Media kurang "sombong"," kata dia.

Pendiri Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) tersebut mencontohkan dengan semangat kebanggaan nasional di Vietnam.

"Mereka prestasi kecil tentang kebanggaan nasional sangat luar biasa memberitakannya, salah satu contohnya ketika Kota Hoi An dinobatkan menjadi warisan budaya oleh UNESCO," kata dia.

Jaya meminta pula kepada pemerintah untuk gencar mempromosikan dan mendukung karya-karya anak bangsa yang terbukti berkualitas.

Film pendek berjudul "Prenjak" berhasil menjadi salah satu film terpilih dalam kategori bergengsi "Semaine De La Critique" dalam Festival Film Cannes 2016.

Film tersebut, bersama sembilan film pilihan lain, berhasil mengalahkan 1.500 film pendek lainnya dari seluruh dunia yang diterima oleh panitia.

Direktur Artistik Semaine de la Critique Cannes 2016, Charles Tesson, menyebut film "Prenjak" sebagai film yang gelap dan menggoda.

Film Prenjak menceritakan tentang Diah yang mengatakan kepada temannya, Jarwo, bahwa dia sedang butuh uang.

Diah menawarkan sebatang korek api seharga Rp 10 ribu. Dengan batang korek api tersebut, Diah menawarkan sesuatu di luar dugaan.

Selain "Prenjak", film Indonesia lain yang pernah meraih prestasi di kategori serupa pada 2015 adalah "The Fox Exploits the Tigers Might" karya Lucky Kuswandi.

Karya sutradara Garin Nugroho juga tercatat pernah menapaki Festival Film Cannes, yaitu film "Daun di Atas Bantal" dalam kategori Un Certain Regard tahun 1998.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement