REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, mencatat selama musim hujan tahun ini, sudah terjadi lebih dari 60 kali longsor dan pergerakan tanah di daerah itu.
"Kurang lebih sekitar 60 kali terjadi longsor di Kuningan selama musim hujan kali ini," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kuningan, Agus Mauludin, Jumat (20/5).
Menurutnya longsor dan pergerakan tanah di Kuningan terjadi hampir tiap tahun selama memasuki musim hujan. Karena kata Agus letak geografis daerah tersebut yang disekitar lereng gunung Ciremai dan juga tanah tersebut mudah terkikis.
Pada musim hujan tahun ini saja ada beberapa longsoran yang terjadi, meskipun tidak sebesar pada tahun 2012 silam, namun kali ini juga ada korban jiwa. "Tahun ini ada satu warga yang meninggal akibat longsor, meskipun itu karena tertimpa tembok yang roboh," tuturnya.
Ia menambahkan pada akhir Mei mendatang pihaknya akan mencabut siaga bencana longsor dan pergerakan tanah yag selama musim hujan ini kerap terjadi diwilayah itu.
Pencabutan status siaga itu merupakan salah satu langkah pihaknya untuk memperbolehkan warga sekitar beraktivitas seperti biasanya. Mengingat saat dilakukannya siaga bencana, pihaknya terus meminta masyarakat untuk terus waspada dan jika turun hujan aktivitas tidak diperbolehkan.
"Akhir Mei status siaga bencana longsor dan pergeraka tanah sudah kami cabut," tambah Agus.