REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Pencarian pesawat EgyptAir MS804 masih belum membuahkan hasil, Jumat (20/5). Setelah dinyatakan mengalami kecelakaan dan jatuh ke Laut Mediterania, tim dari sejumlah negara ikut dalam operasi pencarian.

Sejauh ini tidak ada indikasi penyebab jatuhnya pesawat. Namun otoritas Mesir mengatakan kemungkinan terbesar adalah aksi terorisme. Hingga saat ini tidak ada klaim tanggung jawab atas tragedi.

Tiga penyidik Prancis dan seorang pakas teknis dari Airbus telah tiba di Kairo untuk membantu proses penyelidikan. Namun hingga saat ini belum ada informasi tambahan kecuali berbagai spekulasi.

Sebelumnya, sumber pertahanan Yunani mengatakan ada penemuan benda mirip pelampung di dekat pulau Krete. Wakil Presiden EgyptAir, Ahmed Adel mengatakan benda tersebut tidak berasal dari MS804.

Yunani telah mengerahkan pesawat untuk mencari pesawat. Sementara Mesir memimpin penyelidikan dibantu Prancis. Menteri Pertahanan Yunani, Panos Kammenos mengatakan pesawat berpenumpang 66 orang itu menukik tajam dan jatuh dari ketinggian 37 ribu kaki ke 15 ribu kaki.

Pesawat membelok tajam 90 derajat ke kanan kemudian memutar 360 derajat hingga ke bawah seperti membentuk spiral. Disaat-saat krusial tersebut, tidak ada laporan sama sekali dari kokpit.

Sejumlah spekulasi yang beredar meliputi kesalahan teknis, kesalahan manusia, sabotase, aksi teroris hingga aksi yang disengaja.

Ikuti Whatsapp Channel Republika