REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mengeluarkan program kebijakan untuk mencetak wirausahawan baru pada tahun 2016 ini. Hal ini merupakan upaya dalam mengembangkan usaha mikro kecil menengah (UMKM).
Pengembangan usaha kreatif warga Bandung memang sudah menjadi misi Pemkot Bandung. Berbagai program dan kebijakan telah dikeluarkan untuk mendukung hal tersebut.
Pada tahun 2016 ini, Pemkot Bandung melalui Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) tengah menjalankan program 'Wirausaha Baru' (WUB). Sasarannya adalah untuk melahirkan pelaku wirausaha untuk mengembangkan produk lokal.
Sekretaris Diskoperindag Kota Bandung Dince Herlina mengatakan, Pemkot Bandung menargetkan 35 ribu WUB bisa tercipta dari program ini. Jumlah ini ditentukan dalam waktu lima tahun ke depan. "35 ribu WUB yang dibebankan ke Diskoperindag untuk rentang lima tahun ke depan. Targetnya para WUB dapat menciptakan lapangan usaha baru nantinya," kata Dince di Balai Kota Bandung, Jumat (20/5).
Dince menyebutkan warga Kota Bandung yang beminat menggeluti dunia usaha dapat mendaftar program WUB. Nantinya, para pendaftar akan diseleksi oleh Diskoperindag untuk dinyatakan layak mengikuti program tersebut.
Ia menuturkan lewat program WUB ini nantinya para pendaftar akan diberikan pelatihan sesuai dengan minat usaha yang akan mereka jalani. Ada empat bidang pelatihan yang disesuaikan dengan keinginan calon wirausahawan nantinya. "Ada empat sektor yaitu kuliner, fashion, kerajinan, dan jasa," ujarnya.
Program ini sudah dimulai pada bulan April lalu. Dengan jumlah peserta yang sudah tersaring mencapai 2.622. Para peserta tersebut akan menjalani pembinaan mengenai kewirausahaan.
Kepala Bidang Pengembangan Usaha Koperasi, Aneka Usaha dan Simpan Pinjam Aa Nurullah mengungkapkan program ini diperuntukkan bagi seluruh warga Kota Bandung. Dengan persyaratan pendaftaran yang mudah, yakni hanya berupa KTP warga Bandung.
"Nanti seluruh pendaftar akan diseleksi dan wawancara. Bagi yang memenuhi kriteria akan dilanjutkan dengan pembinaan dan diklat," katanya.
Lewat pembinaan tersebut nantinya para wirausahawan baru diarahkam terkait manajemen usaha. Serta diarahkan pencarian modal serta pemasaran.
Setelah diklat, ujarnya, para wirausahawan baru akan ikut dalam program pemgembangan industri kreatif. Bahkan bisa diajak pameran sejalan dengan kegiatan Pemkot baik di dalam atau luar negeri. "Kita memang tidak memberi bantuan modal. Tapi ke depannya Kalau ada paneran kita ajak. Tergantung hasil produknya bisa bersaing atau tidak," ujarnya.