REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Kericuhan terjadi saat turnamen lanjutan Piala Walikota Padang dalam memperebutkan posisi ketiga dan keempat. Pertandingan yang telah berjalan pada babak kedua ini, Jumat (20/5), terpaksa dihentikan.
Dengan dihentikannya pertandingan, secara langsung posisi ketiga diisi dengan kedua tim berlaga, demi meredam kericuhan yang terjadi.
Sebelum pertandingan dihentikan skor untuk kedua tim imbang yakni 2-2. Untuk dua gol pada tim PS Bengkulu diciptakan Saddam di babak pertama, sedangkan untuk gol balasan tim PSP Padang diciptakan oleh Cristian Carascao.
Pertengahan babak kedua kericuhan pun tercipta berawal dari insiden yang terjadi di kotak pinalti tim kesebelasan Bengkulu, pemain PSP Padang Cristian Carascao dilanggar oleh pemain belakang Bengkulu hal ini menghadiahkan tendangan pinalti untuk PSP Padang.
Namun tim Bengkulu tidak terima keputusan wasit untuk eksekusi pinalti, hingga pertandingan sementara dihentikan.
Dengan segala pertimbangan pertandingan pun dilanjutkan dan PSP melakukan pinalti, lewat Antonio Claudio. PSP pun berhasil mengimbang dengan skor 2-2.
Kericuhan fatal pun terjadi pada pengujung babak kedua, kejadian yang sama terulang namun kali ini bola berada pada kotak pinalti tim PSP Padang. Pemain PSP menjegal pemain Bengkulu, namun wasit menilai hal tersebut bukan pelanggaran sehingga kemarahan dari tim PS Bengkulu mencuat.
Kejar mengejar pemain dan wasit pun tidak terelakan, segenap aparat keamanan turun ke lapangan untuk mengamankan pertandingan. Pertandingan pun terpaksa dihentikan karena dinilai sudah tidak kondusif untuk dilanjutkan.
Pelatih Kepala PS Bengkulu, M Nasir mengatakan kejadian tersebut tidak seharusnya terjadi, ini semua terjadi karena wasit yang tidak berlaku adil.
"Wasit seharusnya tidak bersifat seperti ini, ini semua kesalahan dari wasit yang tidak memberikan keputusan adil dalam pertandingan," ujarnya.
Namun dengan kejadian tersebut, pihaknya meminta maaf atas kejadian itu karena timnya terpancing emosi dan melakukan tindakan yang tidak diinginkan.