REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia Traffic Watch (ITW) mendesak Kapolri Jenderal Badrodin Haiti menghentikan Operasi Patuh, Zebra dan Simpatik yang setiap tahun digelar oleh Korps Lalu Lintas Polri. Operasi itu dinilai menghambur-hamburkan anggaran.
"Sangat tidak efektif, bahkan diduga ada praktik korupsi," Ketua Presidium ITW, Edison Siahaan di Jakarta, Sabtu (21/5).
Edison menilai sebuah operasi digelar apabila ada indikasi akan terjadi peristiwa yang luar biasa atau akan adanya aktivitas masyarakat yang jauh lebih besar dari biasanya. Ia mencontohkan seperti saat Hari Raya Idul Fitri, Natal dan Tahun Baru.
"Dan juga untuk mengantisipasi arus mudik yang membludak, Polri melalui Korps Lalu Lintas Polri menggelar Operasi Ketupat dan Operasi Lilin," ujar Edison.
Edison melanjutkan, operasi Zebra, Simpatik dan operasi Patuh seperti yang saat ini digelar, tidak mempunyai tujuan tertentu yang dijadikan target dalam operasi yang digelar. Kalau hanya menindak pelanggar lalu lintas, kata dia, hal tersebut merupakan tugas rutin Polantas.
"Tidak perlu harus menggelar operasi," katanya.