Sabtu 21 May 2016 02:33 WIB

Kapolri Diminta Hentikan Operasi Patuh, Zebra dan Simpatik

Rep: Wisnu Aji Prasetiyo/ Red: Ani Nursalikah
 Aparat kepolisian memeriksa kelengkapan surat kendaraan pengendara motor saat menggelar operasi Zebra Jaya 2014 di Jalan Margonda Raya, Depok, Jumat (28/11).    (Republika/Raisan Al Farisi)
Aparat kepolisian memeriksa kelengkapan surat kendaraan pengendara motor saat menggelar operasi Zebra Jaya 2014 di Jalan Margonda Raya, Depok, Jumat (28/11). (Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia Traffic Watch (ITW) mendesak Kapolri Jenderal Badrodin Haiti menghentikan Operasi Patuh, Zebra dan Simpatik yang setiap tahun digelar oleh Korps Lalu Lintas Polri. Operasi itu dinilai menghambur-hamburkan anggaran.

"Sangat tidak efektif, bahkan diduga ada praktik korupsi," Ketua Presidium ITW, Edison Siahaan di Jakarta, Sabtu (21/5).

Edison menilai sebuah operasi digelar apabila ada indikasi akan terjadi peristiwa yang luar biasa atau akan adanya aktivitas masyarakat yang jauh lebih besar dari biasanya. Ia mencontohkan seperti saat Hari Raya Idul Fitri, Natal dan Tahun Baru.

"Dan juga untuk mengantisipasi arus mudik yang membludak, Polri melalui Korps Lalu Lintas Polri menggelar Operasi Ketupat dan Operasi Lilin," ujar Edison.

Edison melanjutkan, operasi Zebra, Simpatik dan operasi Patuh seperti yang saat ini digelar, tidak mempunyai tujuan tertentu yang dijadikan target dalam operasi yang digelar. Kalau hanya menindak pelanggar lalu lintas, kata dia, hal tersebut merupakan tugas rutin Polantas.

"Tidak perlu harus menggelar operasi," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement