Sabtu 21 May 2016 18:13 WIB

Gara-Gara Pencemaran Air, Petambak Udang di Cirebon Gagal Panen

Red: Karta Raharja Ucu
Petambak udang (ilustrasi)
Foto: Antara/Dedhez Anggara
Petambak udang (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Sekitar 80 persen petambak udang di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, mengalami gagal panen. Gagal panen itu disebabkan pencemaran air dari pembangunan industri.

"Cukup banyak petani yang gagal panen karena pencemaran yang terjadi," kata Kepala Bidang Perikanan Tangkap Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Cirebon Wisono di Cirebon, Sabtu (21/5).

Ia menuturkan petambak udang di Cirebon yang saat ini tidak bisa melanjutkan usahanya tersebut itu banyak. Selain karena gagal panen, tidak sedikit juga para petambak yang tidak berani kembali memulai usaha tersebut, karena melihat kualitas air yang sudah tidak ideal untuk tambak.

"Kalau untuk saat ini sungai sudah tidak bisa digunakan, karena kualitas air sudah tercemar," ucap dia.

Ia menambahkan selain dampak limbah industri, limbah rumah tangga juga cukup berdampak terhadap keberhasilan panen yang akan didapatkan. Banyaknya limbah rumah tangga yang dibuang melalui sungai ataupun laut, membuat banyak tambak yang tercemar.

Sementara itu salah seorang petambak udang asal Gebang Kabupaten Cirebon, Tarmadi mengatakan air untuk tambak, saat ini tidak bisa menggunakan air langsung dari sungai atau laut. Karena kondisi air laut dan sungai yang ada saat ini, sangat tidak baik untuk pertumbuhan udang.

"Kalau menggunakan air sungai atau laut tanpa menggunakan teknologi tidak akan bisa, karena sudah tercemar dan berdampak terhadap hasilnya," ujarnya.

Ia menambahkan sekarang ini pemerintah harus lebih mendukung dengan memberikan akses jalan dan aliran listrik ke tambak, agar para petani tambak bisa menggunakan teknologi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement