Ahad 22 May 2016 18:29 WIB

Marak Paham Menyimpang, Wali Kota Minta Warga Jaga Shalat

Wali Kota Padang, Mahyeldi Ansharullah
Foto: antara
Wali Kota Padang, Mahyeldi Ansharullah

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah mengimbau masyarakat di daerah tersebut untuk mewaspadai berkembangnya berbagai paham yang menyimpang. "Kami mengajak seluruh masyarakat untuk bersiap melawan kekuatan yang akan merusak tatanan bangsa seperti paham komunis dan lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT)," katanya, di Padang, Sumatra Barat, Ahad (22/5).

Dia menambahkan perkembangan paham menyimpang tersebut beberapa waktu terakhir ini cukup mengemuka. Saat ini banyak anak muda di Indonesia yang terang-terangan menyatakan dukungan pada paham tersebut bahkan melakukan banyak penyimpangan.

"Hal ini akan semakin berkembang bila masyarakat bersikap acuh tak acuh terhadap persoalan tersebut," ujarnya. Menurut dia seluruh warga harus menindaklanjuti jika ada hal yang berbau menyimpang. Tindakan ini berupa melaporkan pada pemerintah, keamanan atau pimpinan terdekat. "Dengan begitu masyarakat dinilai telah mencegah berkembangnya paham menyimpang," sebut dia.

Lebih lanjut, dia menjelaskan melalui pemberian pendidikan dan pembinaan dari orang tua atau guru terhadap anaknya juga bisa menjadi cara mencegah berkembangnya penyimpangan tersebut. Selain itu melalui penguatan nilai agama seperti Shalat, mengaji dan beribadah lain akan menjadi benteng pertahanan dari godaan paham itu.

"Ke depan ancaman seperti paham menyimpang tersebut tentunya akan meningkat, untuk itu perlu kesatuan dan persatuan untuk menangkalnya," katanya. Senada dengan itu pengamat politik dari Universitas Andalas Padang, Asrinaldi menilai memperkuat kearifan lokal dapat menangkal serangan paham sesat dari luar.

"Kuncinya cintai produk dan kembangkan produk sendiri dan memiliki nasionalisme untuk mempertahankannya dari serangan asing, dapat mencegah berkembangnya paham sesat," lanjutnya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement