Senin 23 May 2016 01:14 WIB

Mesir Tunjukkan Sejumlah Barang Hasil Temuan Egypt Air 840

Rep: Lintar Satria/ Red: Hazliansyah
Militer Mesir mulai menemukan serpihan atau puing dari jatuhnya Egypt Air di laut Mediterania, Sabtu (21/5).
Foto: Reuters
Militer Mesir mulai menemukan serpihan atau puing dari jatuhnya Egypt Air di laut Mediterania, Sabtu (21/5).

REPUBLIKA.CO.ID, ALEXANDRIA -- Militer Mesir menunjukkan sejumlah barang yang telah ditemukan dalam proses pencarian data penerbangan dan rekaman suara kokpit pesawat Egypt Air 840 yang hilang kontak pada Kamis (19/5) lalu. Dari sejumlah foto yang ditampilkan, terlihat puing-puing bagian pesawat serta barang pribadi penumpang pesawat Egypt Air 840.   

Militer Mesir menemukan rompi penyelamat, kursi, sepatu, karpet, syal, bantal dan tas selempang. Logo Egypt Air ditemukan di salah satu bagian puing pesawat yang ditemukan.

"Pencarian masih berlangsung. Telah ditemukan bagian pesawat, badan pesawat, barang-barang penumpang dan pencarian akan terus dilakukan mudah-mudahan kami bisa memastikan dimana letak pesawat jatuh," kata Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shoukry seperti yang dilansir dari CNN, Ahad (22/5).

Shoukry mengatakan pencarian akan terus diperkuat, tapi belum diketahui berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk bisa menemukan dan memulihkan rekaman suara serta data penerbangan (black box) untuk mencari tahu penyebab jatuhnya pesawat.

Shoukry juga mengatakan akan menggunakan bantuan dari negara lain dalam misi pencarian ini. Amerika Serikat, Rusia, Prancis dan Inggirs sudah menawarkan bantuan untuk operasi pencarian.

"Saya pikir, kami tidak memiliki kemampuan teknis dalam operasi perairan laut dalam, seperti yang mungkin dimiliki oleh rekan-rekan kami," katanya.

Pada Jumat (21/5) Egpyt Air dan Pemerintah Yunani menyatakan operasi pencarian telah berhasil menemukan kursi, barang pribadi dan bagian pesawat. Militer Mesir mengatakan barang-barang tersebut ditemukan 290 kilometer utara Alexandria, Mesir.

Dalam operasi pencarian tidak ada korban selamat yang berhasil ditemukan. Pejabat Mesir menduga kecelakan tersebut disebabkan oleh aksi teror, namun hingga saat ini belum ada kelompok yang mengklaim bertanggung jawab atas jatuhnya pesawat Airbus A320 ini.

Menteri Penerbangan Sipil Mesir Sharif Fatih mengatakan pesawat tersebut ada 15 warga Prancis termasuk bayi, dan penumpang dari Irak, Inggirs, Belgia, Kuwait, Arab Saudi, Sudan, Chad, Portugal, Kanada dan Aljazair.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement