REPUBLIKA.CO.ID, RAJA AMPAT -- Ada pemandangan menarik di Masjid Al Ikhlas, Waisai, Raja Ampat, Nuu Waar (Papua). Puluhan ibu-ibu majelis taklim yang bergabung dalam Komunitas Muslimah Kajian Islami (KMKI) yang datang dari Jakarta, berbagi ilmu pengetahuan dan ketrampilan pada ibu-ibu Muslimah Raja Ampat.
Puluhan peserta Wisata Dakwah yang dilakukan KMKI bekerjasama dengan Al Faatih Kaaffah Nusantara (AFKN) pimpinan Ustaz Fadhlan Gharamatan, terbagi dalam beberapa kelompok untuk mengajarkan ibu-ibu Raja Ampat mendapatkan ilmu pengetahuan dan ketrampilan.
Menurut Shinta Dewi, pengurus KMKI, ibu-ibu KMKI, Jumat (20/5) bersilaturahim dan berbagi kasih dengan masyarakat di Raja Ampat, Nuu Waar (Papua). Kegiatan ini merupakan kegiatan jalan-jalan sambil berbagi ilmu pengetahuan dan ketrampilan.
''Hari ini, insya Allah peserta Wisata Dakwah dari Komunitas Muslimah Kajian Islami (KMKI) yang bekerjasama dengan Al Faatih Kaaffah Nusantara (AFKN) pimpinan Ustaz Fadhlan Gharamatan, ingin membantu Ustaz Fadhlan Gharamatan dalam berdakwah,'' ungkap Shinta Dewi kepada wartawan, Jumat (20/5).
Menurut wanita yang sehari-hari bertugas sebagai notaris ini, puluhan ibu-ibu peserta Wisata Dakwah berbagi dengan masyarakat Raja Ampat berupa ketrampilan menjahit, merajut, menempelkan lukisan tisu pada wadah seperti tas yang layak dijual serta merebounding rambut. ''Di antara saudara kita yang Muslim di Nuu Waar, ingin rambut mereka bisa lurus,'' terang Shinta Dewi.
Puluhan ibu-ibu Muslimah Raja Ampat yang hari itu berkumpul di Masjid Al Ikhlas, dibagi dalam berbagai kelompok sesuai keinginan dan minat untuk mengikuti pelatihan ketrampilan yang diajarkan ibu-ibu Wisata Dakwah. Ada yang belajar menjahit, merajut, ada juga yang ingin belajar merebounding.
Pelatihan ketrampilan tak hanya dilakukan bagi Muslimah yang tinggal di sekitar Masjid Al Ikhlas, Waisai, Raja Ampat, melainkan juga dilakukan bagi warga Kampung Saonek, sekitar dua jam melakukan perjalanan dengan speed boat dari Pelabuhan Wisata Waisai, Raja Ampat.
Yang menarik, pelatihan yang dilakukan di sebuah tempat di Pelabuhan Saonek yang tak jauh dari pantai tersebut, seorang peserta Wisata Dakwah dari Jakarta yang mengenakan jilbab, tengah merebounding seorang perempuan non-Muslim.
''Kegiatan Wisata Dakwah ini bukan hanya diperuntukkan bagi saudara-saudara kami yang Muslimah, tetapi juga non-Muslimah. Kami katakan, inilah indahnya Islam,'' ungkap Lusfi Mahendradata, peserta Wisata Dakwah, yang hari itu berbagi ketrampilan merebounding.