Senin 23 May 2016 05:54 WIB

Milisi ISIS Pinjam Uang dari Bank untuk Perang ke Suriah

Rep: Adysha C Ramadani/ Red: Achmad Syalaby
Poster aksi demo menentang ISIS.
Foto: EPA
Poster aksi demo menentang ISIS.

REPUBLIKA.CO.ID, Penyaluran dana bank India kini masuk ke dalam radar badan investigasi. Baru-baru ini para militan ISIS yang tertangkap mengaku biaya perjalanan mereka ke Suriah untuk bergabung dengan pasukan yang dipimpin Abu Bakr al-Baghdadi berasal dari pinjaman bank.

Lembaga pencucian uang global, Financial Action Task Force (FATF) telah memberikan peringatan serupa berdasarkan studi kasus di Eropa dan Arab Saudi. Studi kasus tersebut menunjukkan kecenderungan bahwa para militan mendapatkan pinjaman dari bank-bank bereputasi untuk mendanai serangan-serangan teror mereka.

Menurut FATF, serangan Charlie Hebdo merupakan salah satu contoh kasus serangan teror yang didanai oleh pinjaman Bank. Berdasarkan data yang dimiliki FATF, dana tersebut bersal dari 6 ribu pinjaman konsumen yang berhasil para teroris dapatkan dengan menggunakan dokumen palsu.

Di samping itu, penelitian Emerging Terrorist Financing Risk yang dilakukan FATF juga menunjukkan bahwa para teroris tersebut melakukan bisnis untuk mendapatkan pendanaan. Bisnis yang dilakukan oleh para anggota teroris tersebut ialah jual beli kendaraan beas di luar negeri hingga penjualan barang palsu.

Kasus yang terjadi di India ini kemudian mendorong National Investgation Agency (NIA) untuk meminta unit intelijen menandai transaksi mencurigakan. Selain itu, NIA juga menginstruksikan agar dilakukan pengecekan latar belakang beberapa kali terhadap pengajuan pinjaman dana bank yang mencurigakan.

Sebelumnya, NIA berhasil menahan beberapa pemuda yang dinilai memiliki hubungan terhadap Janoodul-Khalifa-e-Hind yang merupakan bagian dari ISIS. Pengungkapan kasus pinjaman bank ini terkuak atas penyeidikan terhadap Abu Anas. Anas mengaku bahwa ia mengajukan pinjaman kepada bank Axis dengan menunjukkan status sebagai karyawan Ms Techno World Group.

"Penyelidikan mengungkapkan bahwa Anas mendepositkan Rs 149.000 pada akun Mohd Khadeer alias 'Sulaiman, seorang warga dari Hyderabad yang dikabarkan sedang berperang di Suriah," jelas petugas yang dirahasiakan namanya, seperti dilansir IndiaTimes

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement