REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan kedekatannya dengan PDIP lebih dari sekedar hubungan pada partai. Baginya, kedekatan itu bersifat personal dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Meski begitu, Ahok mengaku dirinya belum pernah masuk PDIP. Ia pun tak kunjung memberikan sinyal pasti apakah akan merapat ke PDIP atau tidak jelang Pilgub DKI 2017.
"Aku masih temen banget. Kan aku udah bilang. Saya sama PDIP itu hubungannya itu hubungan pribadi bukan partai," katanya kepada wartawan di Balai Kota DKI, Senin (23/5).
Ahok mengatakan sudah mendapat restu Megawati untuk maju sebagai Incumbent di Pilgub nanti. Namun menurutnya, ada mekanisme yang harus ditempuhnya jika maju lewat PDIP.
"PDIP sama Megawati jugs oke. Tapi secara partai kan ada mekanismenya," ucapnya.
Di sisi lain, Ahok menuturkan pernah membantu membangun posko ketika ada penyerangan di Kantor PDI-P. Walau pun kala itu, ia bukanlah kader PDI-P. Terlebih pada tahun 1997, Ahok sempat ditawari menjadi anggota DPR RI untuk mewakili Belitung.
"Jadi hubungannya deket. Bahkan tahun 1997 /1999 saya ditawarin jadi anggota DPR RI dari Belitung sebenarnya. Dulu kan masih sistem per wilayah. Tapi waktu itu kan saya enggak terlalu tertarik politik,"kenangnya.