REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) telah melakukan pertemuan dengan Ketua Umum DPP Partai Golkar periode 2016-2019, pada Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Golkar, Setya Novanto.
"Baik-baik aja, teman-teman kumpul. Kalau teman-teman secara pribadi dari dulu sudah dukung. Anak muda dari Golkar datang, berapa kali datang mendukung, tapi kalau partai mesti harus proses," kata Ahok, Senin (23/5).
Ahok juga mengatakan tidak tahu bentuk dari dukungan Partai Golkar kepadanya untuk maju pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2017.
"Kamu mesti tanya ke Partai Golkar ya, mereka masih membentuk kepengurusan, misalnya yang sederhana yang mau diangkat sebagai Ketua DPD di Bali," kata Ahok lagi.
Saat melakukan pertemuan dengan Setya Novanto itu, Ahok mengatakan tidak ada pembicaraan soal tawar-menawar. Hanya duduk dan makan serta mengatakan dukungan kepada Ahok untuk maju pada Pilgub DKI mendatang.
"Duduk-duduk aja, makan, langsung aja teman-teman Golkar bilang langsung maju ajalah, pasti ntar kita dukung, tapi partai kan beda," katanya lagi.
Ahok mengatakan saat ini yang pasti sudah memberikan dukungan kepadanya adalah Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) dan Partai Nasional Demokrat (NasDem), tapi belum mengetahui arah dukungan dari Partai Golkar.
"Hubungan dengan PDI Perjuangan dan Megawati juga oke, tapi secara pribadi 'kan ada mekanismenya. Saya hubungan dengan PDIP secara pribadi bukan partai, saya nggak pernah masuk PDIP," kata Ahok lagi.