REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Ustaz Muhammad Zaitun Rasmin, wakil ketua umum Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) menyampaikan tanggapannya pada sesi problema ISIS dan Solusinya di Forum Doha, Qatar, yang berlangsung pada Ahad (22/5). Ketua Ikatan Dai dan Ulama Asean itu menanggapi pemakalah yang berasal dari Inggris.
Pada forum tersebut, Ustaz Zaitun yang diundang atas rekomendasi Dubes Qatar di Indonesia. Sebelum memberi tanggapan, dia sempat berbincang dengan Sekjen PBB Ban-Ki Moon dan memperkenalkan diri sebagai pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Dia mempertanyakan, mengapa Inggris dengan para sekutunya tidak dapat menumpas Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Padahal, dia menjelaskan, sudah lebih dari 2 tahun dengan kekuatan dari puluhan negara.
"Sebuah Pertanyaan yang muncul di masyarakat adalah apakah ISIS itu lebih kuat dari Afganistan di zaman Taliban atau Irak di zaman Saddam Husain? Dimana Amerika, Inggris dan sekutunya dapat menghancurkan Afghanistan dengan rezim Talibannya dan menghancurkan Irak dengan rezim Saddam nya hanya dalam beberapa minggu saja. Maka patut dipertanyakan mengapa ISIS tidak dapat mereka lumpuhkan," papar Ustadz di hadapan forum tersebut lewat siaran pers kepada Republika.co.id di Jakarta, Senin (23/5).
Lebih lanjut, dia mempertanyakan apakah dugaan banyak orang bahwa keberadaan ISIS terus dipelihara untuk kepentingan dan agenda beberapa negara besar, baik di bidang politik maupun dibidang industri persenjataan itu benar adanya.
Selepas Ustaz Zaitun memberi tanggapan, mantan Menteri Luar Negeri RI Bapak Hasan Wirajuda dan Consuler RI di Doha, Boy Dharmawan mengucapkan selamat atas tanggapan yang diberikan.
Forum Doha yang digelar di Doha, Qatar, memasuki hari ke-2 pada Ahad (22/5). Forum internasional ini dihadiri perwakilan lebih dari 100 negara. Termasuk di antaranya beberapa kepala negara, mantan kepala negara, para menteri dan lima orang calon sekretaris jenderal PBB.
Forum Doha ini merupakan forum yang ke 16 yang di gelar Qatar sejak tahun 2004.Konsep ini didasarkan pada keyakinan Qatar bahwa banyak Isu dan masalah antar negara dapat diatasi dengan dialog.
Komite ini dihadiri puluhan negara Arab, regional dan internasional konferensi, rapat, konferensi, dan forum-host, menangani topik-topik seperti politik dan perubahan demokratis; atau ekonomi, komersial dan kerjasama ilmiah; dan juga dialog antaragama dan antar peradaban dalam mendukung perdamaian dunia
Forum ini dibuka Sabtu malam (21/6),dan dihadiri oleh Emir Qatar Syeikh Tamim bin Hamad al Thani, Presiden Yaman Abduh Rabbuh Mansur Hadi dan beberpa kepala negara lainnya. Diantara pembicara pada sesi pembukaan beberapa Kepala Negara: Presiden Afganistan Mohammad Ashraf Ghani, Presiden Republik Mauritius Dr.Ameenah Gurib, Mogenst Lykkitoft Presiden 70 Session of United Nations General Assembly dan Sekjend PBB Banki Moon serta menteri luar negeri Qatar sheikh Mohammed bin Abdurrahman al-thani.
Menurut dia, bahasan utama forum ini adalah mencari jalan keluar dari berbagai masalah Timur Tengah, terutama tentang keamanan dan stabilitasnya, dan cara mengatasi masalah terorisme serta masalah-masalah ekonomi.