Senin 23 May 2016 16:31 WIB

Pakistan: Belum Jelas Apakah Mullah Mansoor Tewas

 Polisi Afghanistan berdiri di sebuah bangunan yang hancur akibat serangan Taliban di Provinsi Farah pada Kamis (4/4).
Foto: Reuters
Polisi Afghanistan berdiri di sebuah bangunan yang hancur akibat serangan Taliban di Provinsi Farah pada Kamis (4/4).

REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD -- Pakistan pada Ahad (22/5) mengonfirmasi dua orang tewas dalam serangan pesawat tanpa awak milik AS di daerah terpencilnya di sepanjang perbatasan Pakistan-Afghanistan, tapi masih ragu mengenai kematian pemimpin Taliban Afghanistan Mullah Mansoor.

Satu pernyataan yang dikeluarkan Kantor Urusan Luar Negeri Pakistan mengatakan Amerika Serikat memberitahu Perdana Menteri Pakistan dan Kepala Staf Angkatan Darat Pakistan mengenai serangan drone tersebut pada Sabtu malam.

Sebelumnya serangan dilancarkan di Pakistan di dekat daerah perbatasan Pakistan-Afghanistan. Pernyataan itu mengonfirmasi dua orang tewas dalam serangan tersebut, namun tidak mengatakan apakah kedua orang yang tewas tersebut meliputi Mullah Mansoor.

"Pada Sabtu larut malam, 21 Mei 2016, Amerika Serikat memberi informasi serangan pesawat tanpa awak dilancarkan di Pakistan di dekat daerah perbatasan Pakistan-Afghanistan. Dalam serangan itu, pemimpin Taliban Afghanistan Mullah Akhtar Mansoor dilaporkan menjadi sasaran," kata pernyataan tersebut.

Seorang pengemudi yang disebutkan bernama Muhammad Azam dan seorang pria bernama Wali Muhammad tewas dalam serangan itu, kata pernyataan tersebut. Ditambahkannya, identitas pengemudi itu telah dikonfirmasi dan jenazahnya telah diambil oleh keluarganya sedangkan identitas jenazah kedua masih diabsahkan.

Baca: Amerika Serikat Melanggar Kedaulatan Pakistan

Menurut pernyataan tersebut, pria itu bernama Wali Muhammad dan membawa paspor Pakistan serta kartu tanda pengenal yang memperlihatkan ia adalah warga Qilla Abdullah, kabupaten di Provinsi Balochistan, tempat AS melancarkan serangan itu.

Tak lama setelah pernyataan itu dikeluarkan Kantor Urusan Luar Negeri Pakistan, media setempat mengutip keterangan Menteri Dalam Negeri Pakistan yang mengatakan Wali Muhammad adalah nama palsu. Dan Kementerian tersebut, katanya, telah membentuk tim lima-anggota untuk menyelidiki masalah dari mana ia mendapat paspor palsu itu.

Media lokal menyiarkan gambar lelaki tersebut, yang membawa paspor palsu, memiliki kemiripan dengan Mullah Mansoor.

Menurut laporan media setempat, Pemerintah Pakistan menghadapi kesulitan memperoleh contoh DNA dari seseorang dari keluarga Mullah Mansoor untuk mengidentifikasi jenazah Wali Muhammad. Segera setelah contoh DNA keluarga Mullah Mansoor diperoleh, pemeriksaan akan dilakukan di Islamabad atau di Karachi.

Di dalam pernyataan itu, Kantor Urusan Luar Negeri Pakistan juga memprotes serangan pesawat tanpa awak milik AS di wilayahnya sebab itu melanggar kedaulatan Pakistan. Kantor Urusan Luar Negeri Pakistan juga menyeru Taliban agar menghentikan kekerasan dan bergabung dalam pembicaraan perdamaian.

(Uu.C003)

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement