REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang akrab dipanggil Ahok menempati urutan pertama sebagai calon Gubernur DKI hasil survei partai Golongan Karya (Golkar) untuk tahap pertama.
"Ada lima nama yang masuk urutan pada survei Partai Golkar dan Ahok masuk pada urutan pertama yang tertinggi," kata Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD DKI Jakarta Zainuddin MH, Senin (23/5).
Ia mengemukakan untuk suksesi Pilkada DKI Jakarta 2017 partai Golkar sudah mempersiapkan diri dengan cermat dan langkah pertama melakukan survei pada hampir 1.800 responden di lima wilayah kota dan satu Kepulauan Seribu.
"Dari hasil survei itu memang sudah ada gambaran siapa peringkat pertama hingga kelima. Pada saatnya nanti kita umumkan ke publik dan laporkan kepada Ketua Umum DPP Partai Golkar," kata Zainuddin.
Ada beberapa nama yang masuk dalam survei pertama yang dilakukan selain nama Ahok di antaranya adalah Yusril Ihza Mahendra, Sandiaga Uno, Syafrie Syamsuddin, Tri Rismaharini, Djarot Saiful Hidayat, Idrus Marham dan Nurul Arifin.
"Golkar memiliki mekanisme sendiri. Dalam menentukan calon ada dua ruang demokrasi yang disiapkan undang-undang yakni melalui sistem partai dan mekanisme independen. Kita lihat perkembangan ke depan di ruang mana," kata Zainuddin.
Golkar pada Pilgub DKI 2017 berharap bisa menjadi pengusung untuk dapat berkoalisi dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) termasuk juga dengan partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra).
"Golkar berharap seseorang yang punya kemampuan terbaik untuk menjadikan Jakarta lebih bagus, rakyatnya lebih sejahtera, lebih terdidik, lebih sehat dan angka kemiskinan berkurang. Sosok seperti itu yang akan kita pilih," kata Zainuddin.