REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku heran dengan DPRD DKI yang meributkan kontribusi tambahan sebesar 15 persen dari perusahaan pengembang reklamasi. Menurutnya seharusnya pengembanglah yang keberatan dengan kebijakan itu ketimbang DPRD.
Ahok ini mengatakan tak takut jika DPRD memanggilnya untuk memberikan keterangan tentang landasan hukum kontribusi tambahan. Ia malah menantang DPRD untuk memanggilnya. Sebab ia merasa benar untuk memumungut kontribusi tambahan dari pengembang proyek reklamasi.
"Sekarang saya tanya kalau kamu (pengembang reklamasi) sudah sepakat berjanji dengan saya seharusnya yang keberatan itu pengusaha atau DPRD? saya kan buat perjanjian sama anda, soal kalijodo, tahu-tahunya meledak sampai 30-40 miliar, yang keberatan pengusaha atau DPRD? pengusaha dong. Kan sudah perjanjian sama saya," katanya, Senin (23/5).
Ia merasa seharusnya DPRD ikut senang karena pemprov berhasil memperoleh dana tambahan dari kontribusi pengembang untuk membangun Jakarta. Bahkan menurutnya, seharusnya DPRD meminta nilai kontribusi tambahan ditingkatkan.
"Harusnya DPRD ngomong lu (Ahok) kenapa cuma 15 persen? kenapa enggak 30,40 atau 50 persen? itu baru masuk akal," ujarnya.
(Baca: Bakal Dipanggil DPRD, Ahok: Yang Nyolong Siapa, Kok Aku yang Dikejar)
Ia pun menuturkan para pengembang reklamasi pun tak ada yang mengajukan gugatan padanya ketika kontribusi tambahan disahkan. Terlebih, perjanjian mengenai reklamasi tersebut sudah pernah terjadi di tahun 1997.
Namun di saat itu baru disahkan adanya kontribusi tambahan tanpa disebutkan jumlahnya. Kini, Ahok berusaha menetapkan jumlah kontribusi tambahan tersebut.
"Kamu bayangin sudah ada perjanjiannya tapi belum ada angkanya. Jadi kontribusi ini semua sudah ada untuk perbaiki pesisir Jakarta," ucapnya.