REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA), Azas Tigor Nainggolan menilai saat ini rakyat seperti tengah 'dibodohi' dengan perdebatan angka besaran kontribusi proyek reklamasi.
"Apa kita pikir kontribusi 15 persen seperti kata Ahok itu sudah besar? Coba bandingkan dengan kerugian akibat proyek reklamasi pulau palsu itu sendiri. Berapalah kontribusi 15 persen dibandingkan keuntungan luar biasa yang akan didapat para pengembang hitam dari proyek reklamasi pulau palsu," tegasnya, Senin (23/5).
Ia melanjutkan angka 15 persen yang diperdebatkan itu, hanya 'pembiusan' Ahok agar dia menjadi pahlawan pembangunan dan anti korupsi. Alhasil proyek itu jadi sah dan kelihatan baik dilakukan.
"Luar biasa memang pembiusan dan pencitraan proyek reklamasi pulau palsu," katanya.
Azas menyebut sangat mungkin Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI yang sekarang sedang memeriksa perkara dugaan korupsi proyek reklamasi rayuan pulau palsu ini pasti tidak mau dibodohi oleh tipu-tipu rayuan pulau palsu.
Menurutnya, jelas sangat meyakinkan bahwa KPK RI akan mengusut tuntas kasus dugaan korupsi tipu-tipu rayuan pulau palsu.
"Untuk itu kami dukung KPK RI agar mau mengusut tuntas kasus dugaan korupsi ini secara terbuka dan berani tanpa takut pada siapa pun," ujarnya.
Azas optimistis pasti KPK akan membuktikan bahwa mereka mau menuntaskan pemeriksaan secara tuntas dan menghukum siapa pun yang bersalah.
Penuntasan kasus dugaan korupsi 'tipu-tipu rayuan pulau palsu' menjadi titik kritis bagi KPK itu sendiri sebagai lembaga negara yang anti korupsi.