REPUBLIKA.CO.ID, NEW SOUTH WALES -- Sebuah laporan terbaru menyebutkan di negara bagian New South Wales terdapat paling banyak warga Australia yang menderita penyakit ginjal kronis.
Laporan tahunan yang diibuat Kidney Health Australia menyebutkan di kawasan Illawarra dan Shoalhaven di NSW Selatan menduduki peringkat pertama sebagai penderita tertinggi.
Laporan itu menyebutkan 45 ribu orang atau 19,5 persen dari populasi orang dewasa di sana memiliki tanda-tanda terkena penyakit tersebut. Di kawasan dalam kota bagian Barat Sydney berada di peringkat kedua, dengan 16,7 persen penduduk di sana menunjukkan tanda-tanda sebagai penderita kronis.
CEO Kidney Health Australia Anne Wilson mengatakan saat ini sekitar 1,7 juta warga dewasa Australia hidup dengan tanda-tanda gagal ginjal.
"Setiap hari 60 warga Australia meninggal karena penyakit yang berhubungan dengan ginjal dan itu berarti satu orang meninggal tiap 25 menit," kata Wilson.
Wilson mengatakan laporan akan bisa membantu untuk mengetahui daerah mana yang memerlukan pendidikan, penerangan dan layanan kesehatan.
Penanganan penyakit ginjal setiap tahunnnya membebani Australia sebesar empat miliar dolar AS (lebih dari Rp 4 triliun) setiap tahunnya.
Sehubungan dengan penerbitan laporan tersebut, Wilson telah meminta kepada pemerintah Federal Australia untuk membiayai pengecekan kesehatan yang terintegrasi sehingga tanda-tanda penyakit ini bisa diketahui lebih awal, sehingga bisa mengurangi penanganan penyakit tersebut nantinya yang sangat membebani sistem kesehatan Australia.
"Kita memerlukan deteksi awal lewat penerapan pengecekan kesehatan terintegrasi, kita memerlukan pendekatan nasional mengenai pencucian darah, kita juga meningkatkan donasi organ ginjal," kata Wilson.
Laporan tahunan ini juga menunjukkan bahwa warga aborijin merupakan penderita penyakit ginjal paling banyak dengan 59 ribu diantaranya memiiliki tanda-tanda penyakit ginjal kronis. Ini menunjukkan bahwa warga aborijin memiliki kemungkinan dua kali lebih besar guna terkena penyakit ginjal dibandingkan warga Australia lainnya.
Baca: Keluarga Korban Egypt Air Sulit Percaya Pesawat Kecelakaan