REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang sekretaris profesional tidak hanya dituntut memiliki penampilan yang menarik, namun juga dituntut mempunyai etika dan sopan santun yang baik. Salah satunya adalah etika pada saat makan.
Oleh karenanya Akademi Sekretaris dan Manajemen (ASM) Bina Sarana Informatika (BSI) Jakarta program studi Sekretari dan Manajeman Administrasi mengadakan workshop table manner di hotel Century Park Jakarta, 17-18 Mei 2016. Acara yang diikuti 175 peserta itu dipandu langsung oleh tim Hotel Century yang dipimpin Koordinator Ardhana Widianto.
Ardhana memaparkan secara gamblang beberapa hal yang harus diketahui dan diperhatikan ketika berada di meja makan bersama rekan kerja atau kolega bisnis.
“Seperti cara mengatur posisi duduk, penggunaan peralatan makan, pengaturan dan penggunaan serbet, tata cara makan sup dan tata cara makan roti sampai dengan tata cara membuang makanan yang terselip dalam mulut,” ujar Ardhana.
Ia menambahkan bahwa etika makan tidak dibentuk secara tiba-tiba. Kualitas etika makan seseorang harus dilakukan dan diatur sejak dini. Kebiasaan makan yang beretika merupakan proses pembelajaran yang sangat baik. “Apabila etika makan dibentuk secara instan maka kualitas etika makan dari seseorang menjadi terlihat canggung dan tidak luwes,” tutur Ardhana.
Semenjak pembukaan acara, mahasiswa terlihat sangat antusias mengikuti pemaparan materi dan arahan yang disampaikan oleh Ardhana. “Workshop seperti ini sangat bagus dilakukan karena ilmu yang didapat langsung dipraktekkan di tempat yang tepat. Walaupun pada mulanya canggung memulai rangkaian etika di meja makan,” kesan salah satu peserta.
Kepala program studi Sekretaris ASM BSI Idah Yuniasih MPd mengatakan, dengan mengetahui tata cara beretika saat makan tentunya akan meningkatkan rasa percaya diri saat berperilaku di meja makan. “Hal itu secara tidak langsung menunjukkan kualitas pergaulan dan intelektualitas serta etika seseorang,” ujar Idah Yuniasih.