Selasa 24 May 2016 07:33 WIB

Mesir Kirim Kapal Selam Robot Cari Egypt Air yang Hilang

Tarek Abu Laban (tengah) yang kehilangan empat kerabat dalam penerbangan Egypt Air MS804 tak kuasa menahan kesedihannya saat melaksanakan shalat jenazah di Masjid Al Thawrah di Kairo, Mesir, Jumat, 20 Mei 2016.
Foto: AP Photo/Amr Nabil
Tarek Abu Laban (tengah) yang kehilangan empat kerabat dalam penerbangan Egypt Air MS804 tak kuasa menahan kesedihannya saat melaksanakan shalat jenazah di Masjid Al Thawrah di Kairo, Mesir, Jumat, 20 Mei 2016.

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Mesir telah mengirim kapal selam robot untuk bergabung dalam pencarian pesawat Egypt Air yang jatuh di perairan Laut Mediterania dengan 66 orang di dalamnya, kata Presiden Abdul Fattah al-Sisi. Kapal dan pesawat yang menjelajahi laut utara dari Alexandria telah menemukan potongan jenazah, barang-barang pribadi, dan puing-puing dari Airbus 320, dan kini masih mencoba untuk mencari kotak hitam yang bisa menjelaskan penyebab kecelakaan pada Kamis (19/5).

Sisi mengatakan bahwa peralatan bawah air dari industri minyak lepas pantai Mesir digunakan untuk membantu pencarian. "Mereka memiliki kapal selam yang bisa mencapai 3.000 meter di dalam air," katanya dalam pidato yang disiarkan televisi. "Ini dioperasikan hari ini di lokasi kecelakaan pesawat karena kami bekerja keras untuk menyelamatkan kotak hitam."

Sebuah sumber kementerian perminyakan mengatakan, pernyataan Sisi mengacu pada robot kapal selam yang digunakan di rig minyak lepas pantai. Tidak jelas apakah kapal itu akan dapat membantu menemukan kotak hitam atau akan digunakan dalam tahap akhir operasi.

Ahli investigasi kecelakaan udara mengatakan, tim pencari memiliki sekitar 30 hari untuk mendengarkan "ping" (bunyi desingan). Bunyi itu dikirim keluar sekali setiap detik dari alat yang melekat pada dua kotak hitam.

Pada tahap ini, pencarian mereka biasanya akan menggunakan hidrofon (alat untuk mendengarkan bunyi di dalam air) akustik, membawa robot yang lebih canggih kemudian untuk memindai dasar laut dan mengambil benda setelah mereka ditemukan.

Penerbangan 804 Egypt Air dari Paris ke Kairo menghilang dari layar radar pada Kamis pagi saat memasuki wilayah udara Mesir di atas Mediterania. Pesawat itu mengangkut 10 awak dan 56 penumpang, termasuk 30 warga Mesir dan 15 warga negara Prancis. Peneliti Prancis mengatakan bahwa pesawat itu mengirim serangkaian peringatan yang menunjukkan asap telah terdeteksi di pesawat tak lama sebelum menghilang.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement