REPUBLIKA.CO.ID, PONOROGO -- Pondok Pesantren (Ponpes) Modern Gontor berencana mengeluarkan buku yang berisi rekam sejarah 90 tahun Ponpes Modern Gontor. Proyek besar tersebut dikerjakan oleh sebuah tim khusus yang terdiri dari 15 guru Gontor.
Proyek itulah yang hari-hari ini sedang pada puncak kesibukan bagi tim khusus tersebut dalam melakukan riset dan merangkum sejarah Gontor. Tim yang merupakan bagian dari Panitia Peringatan 90 tahun Gontor ini sedang mendekati tenggat akhir penyelesaian buku kenang-kenangan Peringatan 90 tahun Gontor.
"Penyusunan ditargetkan selesai akhir Juni 2016," kata Ustadz Prayitno, salah satu anggota tim melalui siaran resmi yang diterima Republika.co.id, Senin (23/5).
Ketua I tim penulisan buku, Ustadz Drs. H. Nasrullah Zainul Muttaqin menuturkan, buku tersebut akan menjadi penawar kerinduan para alumni terhadap pondok tercinta. Hal itu sekaligus sebagai bentuk kesyukuran atas kemajuan yang dicapai pondok sejauh ini.
Tim ini telah melakukan riset sejarah dengan merujuk pada naskah-naskah bersejarah yang dimiliki pondok. Termasuk di antaranya berbagai buku yang diterbitkan pada peringatan yang telah diadakan Gontor sebelumnya. "Adapun jika data tertulis tidak ada, maka riset dilakukan dengan cara mewawancarai saksi sejarah," ujar ketua II tim, Ustadz H. Noor Syahid.
Menurut Ustadz Prayitno, buku yang rencananya dicetak sebanyak 30 ribu eksemplar ini tidak hanya memuat sejarah perkembangan pondok, namun juga riwayat tokoh-tokoh pejuang Gontor yang telah wafat. Yaitu selain Trimurti Pendiri Gontor serta kesan-kesan sejumlah tokoh nasional mengenai Gontor.
Sebagian kesan tersebut berasal dari para pejabat negara hingga tokoh-tokoh masyarakat. Sebagian lagi dari sejumlah alumni Gontor yang berjuang di berbagai bidang kehidupan, seperti bidang pendidikan dan kewirausahaan.
"Saat acara peringatan 90 tahun Gontor dimulai, diharapkan pembaca sudah bisa menikmatinya,” kata Ustadz Prayitno.