Selasa 24 May 2016 08:15 WIB

Nigeria Berencana Hentikan Impor BBM pada 2019

Bahan Bakar Minyak (Illustrasi)
Foto: CORBIS
Bahan Bakar Minyak (Illustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, LAGOS -- Pemerintah Nigeria telah menargetkan 2019 untuk mengakhiri impor bahan bakar minyak (BBM), Menteri Negara Sumber Daya Minyak Ibe Kachikwu mengatakan pada Senin (23/5).

Kachikwu mengungkapkan ini ketika dia berbicara pada sesi interaktif tentang penghapusan subsidi BBM yang diselenggarakan oleh Koalisi Organisasi Masyarakat Sipil (CSO), di Lagos, pusat ekonomi Nigeria.

"Saya secara otoritatif dapat mengatakan kepada Anda mengingat kendala yang kita hadapi, rencana tersebut pada Desember 2018 kita harus mengurangi impor produk-produk minyak sebesar 60 persen. Saya akan berkeliling mencari investor untuk datang secara patungan menempatkan uang mereka ke kilang-kilang dan membuat mereka bekerja. Ini karena kita akan membawa cukup uang untuk mendapatkan kilang kita bekerja hingga sekitar 90 persen," tambahnya.

Menurutnya, untuk pertama kalinya dalam 10 tahun, tiga kilang bekerja tetapi pada kapasitas kurang dari 40 persen. Dia mengatakan pada saat kilang bekerja pada kapasitas optimal dan dimulainya produksi oleh Dangote Refinery pada 2019, Nigeria akan dapat menyuling 1,4 juta barel per hari.

Kachikwu mengatakan keinginannya untuk meningkatkan kapasitas produksi saat ini dari 2,2 juta barel per hari menjadi 2,6 juta barel dalam beberapa tahun ke depan. Menteri mengatakan rezim subsidi tidak lagi dilanjutkan karena berbagai praktik penipuan oleh pemasar minyak dan pemain lain di sektor ini.

Kachikwu mengatakan liberalisasi sektor ini akan mendorong kompetisi dan membawa harga bahan bakar minyak turun dalam beberapa bulan ke depan.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement