REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Sejumlah keterangan bertentangan mulai bermunculan soal Egypt Air MS804 yang hilang pada Kamis pekan lalu. Keterangan terbaru datang dari seorang pejabat Mesir yang mengatakan pesawat tidak membelok dari jalurnya.
Hal ini bertentangan dengan keterangan dari Menteri Pertahanan Yunani yang menyebut pesawat belok 90 derajat ke kiri. Kemudian melakukan putaran hingga 360 derajat ke kanan sebelumnya terjun.
Menurut seorang pejabat senior penerbangan Mesir, Ehab Azmy, pesawat melakukan gerakan biasa. Azmy adalah kepala penyedia layanan navigasi udara yang dikendalikan pemerintah.
AP melaporkan pesawat tersebut terbang normal di ketinggian 37 ribu kaki sebelum raib dari radar. Sejumlah puing telah ditemukan, mengonfirmasi pesawat mengalami kecelakaan, jatuh ke Laut Mediterania.
"Fakta tersebut mematahkan pernyataan Yunani soal pesawat tiba-tiba kehilangan ketinggian sebelum hilang," kata Azmy. Ia menambahkan tidak ada masalah pada pesawat ketika masuk wilayah udara Mesir.
Baca juga, Pejabat Mesir: Pesawat Egypt Air Jatuh di Laut Mediterania.
Selain itu data Aviation Herald menyebut keterangan kontradiktif lainnya. Pilot diduga melakukan komunikasi dengan pengendali lalu lintas udara dan berkonsultasi soal asap di dalam kabin.
Dalam pernyataan di surat kabar Al-Ahram, Azmy menyangkal adanya komunikasi tersebut. Ia tidak menjelaskan lebih lanjut soal sangkalannya. Tidak jelas juga mengapa pernyataan pihak-pihak tersebut berbeda.