REPUBLIKA.CO.ID, IDOMENI -- Yunani mulai mengevakuasi ribuan migran yang terdampar di kamp darurat Idomeni di perbatasan utara dengan Makedonia. Operasi ini akan memindahkan para migran ke fasilitas yang lebih baik.
Seperti dilansir laman BBC News, Selasa (24/5), operasi dimulai pada waktu fajar. Saksi melaporkan kendaraan polisi dan bus membawa orang-orang tersebut ke fasilitas yang terorganisir dengan lebih baik. Polisi anti huru-hara telah dikerahkan.
Kamp Idomeni muncul pada Februari setelah penutupan perbatasan di Makedonia yang membuat lebih dari 8.000 migran terdampar di sana. Para migran menolak pindah meski harus tidur di tenda-tenda dan dalam kondisi sangat sulit.
Polisi mencegah wartawan memasuki kamp pada Selasa pagi. Namun pemindahan direncanakan akan selesai dalam 10 hari. Sementara itu, berbicara pada Senin (23/5), juru bicara pemerintah Giorgos Kyritsis mengatakan semua migran akan dipindahkan. "Hal seperti Idomeni tak dapat dipertahankan. Ini hanya melayani kepentingan penyelundup," katanya.
Baca juga, Lebih dari Satu Juta Migran Tiba di Eropa.
Kyritsis mengatakan sebagian besar migran akan dipindahkan ke kamp-kamp baru di dekat kota Thessaloniki. Keputusan Macedonia menghentikan migran melintasi perbatasannya dari Yunani mengikuti langkah Austria. Sejak itu negara Balkan lainnya juga menutup perbatasan mereka.
Lebih dari satu juta pengungsi dan migran tanpa dokumen telah memasuki Uni Eropa dengan kapal dari Turki ke Yunani. Ini menyebabkan krisis migran yang belum pernah terjadi sebelumnya.