REPUBLIKA.CO.ID, MINSK -- Pemilihan umum semakin memungkinkan untuk digelar di Ukraina timur. Para pemimpin Rusia dan Ukraina telah mendiskusikannya dengan Jerman dan Prancis.
Menurut pemerintah Jerman, Senin (23/5), kedua pihak akan mempersiapkan pemilu. Langkah ini dinilai sebagai komitmen untuk mengimplementasikan perjanjian damai Minsk.
"Di tengah konsultasi ada pertanyaan soal keamanan dan persiapan pemilu lokal di area konflik, Ukraina timur," kata Juru bicara pemerintah Jerman, Steffen Seibert dalam pernyataan.
Seibert mengatakan para partisipan sepakat untuk mengintensifkan kerja sama dalam dua hal. Kanselir Jerman, Angela Merkel dan Presiden Prancis, Francois Hollande ikut membahasnya.
Pembicaraan dilakukan dengan konferensi telepon melibatkan Merkel, Hollande, Vladimir Putin dan Petro Poroshenko pada Senin.
Perjanjian Minsk dibantu oleh Berlin dan Paris dan dibuat untuk mengakhiri konflik di area Ukraina yang pro-Rusia. Separatis pro-Rusia menginginkan adanya pemilu di wilayah itu. Ini akan menjadi langkah kunci keberhasilan perjanjian.
Baca juga, Rusia Ancam Halangi Semua Kendaraan Ukraina.