Selasa 24 May 2016 17:17 WIB

BPS Catat Harga Bawang Merah Meroket 36 Persen

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Nur Aini
Harga Bawang Merah Naik: Pedagang memilah bawang merah di Pasar Senen, Jakarta, Senin (18/5).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Harga Bawang Merah Naik: Pedagang memilah bawang merah di Pasar Senen, Jakarta, Senin (18/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --‎ Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kenaikan harga bawang merah hingga 36 persen.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin mengatakan, harga bawang merah memang masih mengalami kenaikan. Bahkan BPS mencatat bawang merah pada Mei sudah mengalami kenaikan 36 persen dibandingkan 2015.

"Dibandingkan year on year, harga bawang bulan ini sudah naik 36 persen dibandingkan tahun lalu,” kata Kepala BPS Suryamin di Kantor Kementerian Koordinator (Kemenko) Perekonomian,‎ Jakarta, Selasa (24/5).‎

Suryamin menambahkan, dibandingkan April 2015, harga bawang merah saat ini telah naik 46 persen.‎ Menurutnya, nilai ini sudah sangat terlalu tinggi dan bisa menggangu stabilitas harga pangan.

Meski demikian, Suryamin menyebut, pemerintah akan terus mengendalikan harga bawang agar tidak merangkak naik saat Ramadhan semakin dekat. Hal ini terlihat dari harga bawang yang turun pada Mei dibandingkan April.

"Ya ada turun walaupun sedikit. Masih terkendali lah, nggak ada masalah," papar Suryamin.

Menteri BUMN Rini Soemarno menuturkan, ‎bahwa harga bawang merah memang masih tinggi dengan kisaran harga Rp 41 ribu per kilogram. Harga ini masih jauh dengan itikad pemerintah untuk menstabilkan bawang merah di harga Rp 25 ribu.

Bukan hanya bawang merah, Rini menjelaskan, pihaknya akan berkoordinasi dengan seluruh Kementerian dan lembaga terkait untuk berusaha menurunkan harga sapi menjadi Rp 80 ribu yang saat ini berada di kisaran Rp 113 ribu-120 ribu.

"Hal-hal detil yang harus kita lakukan, ya pasti dilakukan," kata Rini.

Baca juga: Harga Bawang Merah di Purwokerto Melonjak

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement