REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Walau sudah didatangi oleh jutaan turis setiap tahunnya, masing-masing negara bagian di Australia masih terus menghabiskan dana untuk menarik turis internasional. Sebagai ibu kota Australia, Canberra sekarang akan menghabiskan dana Rp 73 miiliar untuk menarik turis dari Singapura, Malaysia dan Selandia Baru.
Dana tersebut sekarang dianggarkan secara resmi dalam APBN negara bagian tersebut yang akan diumumkan bulan depan.
Ini berkenaan dengan Bandara Canberra akan dibuka untuk penerbangan internasional September dengan Singapore Airlines akan berhenti di Canberra dalam penerbangan dari Singapura ke Selandia Baru. Selain turis dari luar negeri, Canberra juga akan berusaha menarik turis dari Sydney dan bagian New South Wales lainnya.
Menteri Utama ACT Andrew Barr mengatakan negara bagiannya ingin melakukan diversifikasi dan menciptakan lapangan kerja di luar kerja di pemerintahan.
"Nilai tukar dolar Australia yang melemah sangat membantu mendatangkan turis dan mahasiswa lebih banyak ke sini. Ini akan menjadi sumber pertumbuhan ekonomi negara bagian ini, dimana lapangan kerja akan muncul di Canberra selama lima tahun mendatang," kata Barr.
Barr mengatakan pemerintah ingin secara maksimal mendapatkan manfaat ekonomi nyata dari penerbangan Singapura ke Wellington September. "Penerbangan langsung akan membantu universitas kita di sini menarik mahasiswa ke Canberra," kata Barr.
Barr juga mengatakan para pelancong yang memiiliki urusan bisnis, khususnya dari Selandia Baru juga akan meningkat. "Kami membina hubungan yang lebih kuat dengan Wellington. Mereka sudah secara prinsip menyetujui pembentukan kerja sama kota kembar dengan Canberra" katanya.
Selain penerbangan internasional, penerbangan domestik juga akan ditingkatkan terutama pesawat murah.
"Kami sedang melakukan perundingan dengan penerbangan seperti Jetstar dan Tiger untuk meminta mereka membuat lebih banyak penerbangan dari dan ke Canberra," kata Barr.
Baca: Bandara Hobart akan Musnahkan Penyu yang Jatuh dari Koper Penumpang