Selasa 24 May 2016 18:31 WIB

In Picture: Kontras Tolak Soeharto Diberi Gelar Pahlawan

.

Red: Mohamad Amin Madani

Keterangan pers terkait wacana pemberian gelar pahlawan untuk Soeharto di Kantor Kontras, Jakarta, Selasa (24/5). (Republika/Rakhmawaty La'lang) (FOTO : Republika/Rakhmawaty La'lang)

Keterangan pers terkait wacana pemberian gelar pahlawan untuk Soeharto di Kantor Kontras, Jakarta, Selasa (24/5). (Republika/Rakhmawaty La'lang) (FOTO : Republika/Rakhmawaty La'lang)

Ibu Koban Semanggi I Sumarsih saat memberikan keterangan pers terkait wacana pemberian gelar pahlawan untuk Soeharto di Kantor Kontras, Jakarta, Selasa (24/5). (Republika/Rakhmawaty La'lang) (FOTO : Republika/Rakhmawaty La'lang)

Keterangan pers terkait wacana pemberian gelar pahlawan untuk Soeharto di Kantor Kontras, Jakarta, Selasa (24/5). (Republika/Rakhmawaty La'lang) (FOTO : Republika/Rakhmawaty La'lang)

Keterangan pers terkait wacana pemberian gelar pahlawan untuk Soeharto di Kantor Kontras, Jakarta, Selasa (24/5). (Republika/Rakhmawaty La'lang) (FOTO : Republika/Rakhmawaty La'lang)

inline

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) menggelar keterangan pers terkait wacana pemberian gelar pahlawan untuk Soeharto di Kantor Kontras, Selasa (24/5).

 

Kontras menilai pemberian gelar pahlawan untuk Presiden ke-2 RI tersebut tidak tepat dan bertentangan dengan konteks keadilan.

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement