REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Anggota Eksekutif (Exco) PSSI, Gusti Randa terlihat menghadiri acara resmi penunjukan Letnan Jenderal (Letjen) Edy Rahmayadi sebagai Ketua Kelompok 85 (K-85). Bahkan pria yang juga berprofesi sebagai pengacara itu hadir sebagai pembicara saat jumpa pers di kantor PS TNI di Kuningan, Jakarta.
Padahal beberapa waktu lalu dia memutuskan mengundurkan diri menjadi pengurus teras PSSI.
Gusti mengakui ihwal pembentukan K-85 berawl dari Istana Merdeka. Saat itu, mayoritas voters PSSI yang menghadiri undangan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, menyatakan bahwa KLB adalah sebuah keniscayaan. KLB tidak bisa dilakukan oleh pihak-pihak lain, dan yang bisa menuntut KLB adalah pemilik suara.
"Hasil dari pertemua Istana Merdeka menghasilkan kesepakatan bahwa kami harus berjalan bersama-sama dan saling bertegur sapa demi pembangunan sepak bola," ucap Gusti Randa di kantor PS TNI, Kuningan, Jakarta pada Selasa (24/5) malam WIB.
Menurutnya, pembentukan Kelompok 85 sangat penting untuk mengawal dan melakukan perubahan. Sebab meski voters memiliki kedudukan yang sama, semuanya harus mencari pemimpin kelompok agar PSSI bisa diminta menjalankan tuntutan ini dengan mulus dan lancar.
"Alhamdulillah kami bertemu dengan Presiden Direktur PS TNI Letjen Edy Rahmayadi yang bersedia menjadi ketuanya," tambah Gusti Randa.
Ketua Asosiasi Provinsi PSSI DKI Jakarta itu sebelumnya mengundurkan diri karena dia merangkap posisi sebagai ketua asprov dan anggota exco. Selain itu, ia mengatakan alasan dirinya mengundurkan diri juga karena tidak ingin ada kegaduhan lagi di tubuh PSSI.