REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Pemerintah Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, segera menggelar pasar murah Ramadhan untuk mengendalikan harga jual kebutuhan pokok di pasaran yang cenderung naik seiring dengan meningkatnya permintaan warga menjelang Lebaran.
"Teknisnya akan diatur Dinas Perindustrian dan Perdagangan. Namun yang pasti kegiatan itu akan dilakukan langsung di tengah masyarakat," kata Wali Kota Kupang Jonas Salean di Kupang, Rabu.
Selain dalam upaya pengendalian harga jual kebutuhan pokok di pasaran, katanya, pasar murah juga sebagai wadah alternatif bagi warga mendapatkan barang kebutuhan pokok menjelang hari raya dengan harga terjangkau.
Pemerintah, kata Jonas, akan melibatkan sejumlah distributor di wilayah Ibu Kota Provinsi Nusa Tenggara Timur itu untuk menjual barang kebutuhan pokok dengan harga di tingkat penyalur.
"Itu artinya akan lebih murah dari harga di pasaran. Dan hal itu sudah tentu akan bisa dijangkau warga," katanya.
Mantan Staf Ahli Bidang Ekonomi Gubernur Nusa Tenggara Timur itu menyebut, lumrah setiap menjelang peringatan hari besar keagamaan terjadi kenaikan harga karena meningkatnya kebutuhan warga.
Ia mengakui pemerintah tidak bisa berbuat banyak, apalagi melarang kenaikan harga barang tersebut. Sebab naik dan turunnya harga di pasar menjadi kewenangan para pelaku pasar.
Pemerintah, ujarnya, hanya bisa melakukan sejumlah langkah pengendalian yang salah satunya menggelar pasar murah.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Kupang Mesakh Bailaen secara terpisah, mengaku sedang mendata distributor yang akan dilibatkan dalam pasar murah tersebut.
Biasanya, katanya, pasar murah Ramadhan dilakukan di sejumlah titik dengan komposisi jumlah warga muslim dominan.
"Kita biasa lakukan di sejumlah masjid di wilayah ini," katanya.
Hal itu, katanya, untuk memberikan kemudahan umat Islam dalam mendapatkan akses berbelanja barang kebutuhan pokok dengan harga murah guna memenuhi kebutuhan memasuki Ramadhan.