REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Direktur PS TNI Letnan Jenderal (Letjen) Edy Rahmayadi menyatakan pihaknya tidak mempermasalahkan jika PSSI tidak menganggap PS TNI sebagai salah satu pemilik suara (voter). Sebab saat ini sudah ada 92 voters yang tergabung ke dalam Kelompok 85 (K-85).
Maka, jika hanya PS TNI yang tak dianggap masih tersisa 91 voters lagi. Jumlah tersebut masih memenuhi syarat untuk menggelar Kongres Luar Biasa (KLB).
Saat ini PSSI sedang melakukan verifikasi faktual kepada voters yang mengajukan KLB. Salah satu pernyataan PSSI adalah ada beberapa klub yang sampai saat ini belum disahkan oleh PSSI, salah satunya adalah PS TNI.
PSSI menganggap PT Liga Indonesia sebagai operator resmi kompetisi di bawah PSSI belum memberitahukan bahwa ada anggota baru yang masuk sebagai anggota mereka yaitu PS TNI.
"Secara hukum PS TNI sudah ikut didalam klub yang diakui dibawah naungan PSSI karena kami sudah merger dengan Persiram Raja Ampat. Sehingga kami seharusnya sah menjadi anggota mereka,” jelas Edy kantor PS TNI, Kuningan, Jakarta, Selasa (24/5) malam.
Edy mengaku hingga saat ini ia belum pernah diajak mengikuti verifikasi oleh PSSI. Padahal pihaknya selalu siap jika diminta datang untuk melakukan verifikasi.
Saat ini, Edy telah dipilih untuk menjadi Ketua K-85. Kemungkinan besar, dia bakal dicalonkan sebagai ketua umum PSSI menggantikan La Nyalla Mahmud Mattalitti.